Bikin Tepuk Jidat! Perbedaan Pedagang Pasar Tradisional Brunei Darussalam dengan Indonesia

7 November 2021, 23:40 WIB
Bikin Tepuk Jidat! Perbedaan Pedagang Pasar Tradisional Brunei Darussalam dengan Indonesia /Ari Irpan/YouTube Wulan's Life

JURNAL SOREANG – Perbedaan pedagang pasar tradisional Brunei Darussalam dengan Indonesia.

Ternyata, pedagang pasar tradisional Brunei Darussalam cara dagangnya berbeda dengan pedagang di Indonesia pada umumnya.

Pedagang di pasar tradisional Brunei Darussalam tidak menggunakan alat timbangan sebagai alat untuk berjualan.

Baca Juga: Jarang Diketahui! Satu Fakta Unik Pasar Tradisional Brunei Darussalam, Negeri Sultan Hassanal Bolkiah

Pedagang di Brunei Darussalam hanya menggunakan piring atau bakul sebagai alat ukur untuk menjual dagangannya.

Sehingga pedagang di Brunei Darussalam menjual dagangannya per piring atau per bakul.

Hal tersebut menjadi fakta unik, mengingat pedagang di pasar tradisional Indonesia menggunakan alat timbangan untuk berjualan.

“Pedagang di pasar tradisional Brunei Darussalam tidak menggunakan timbangan,” dikutip dari kanal YouTube Wulan’s Life.

Baca Juga: Nyamannya! Begini Kondisi Pasar Tradisional di Brunei Darussalam, Tak Seperti di Indonesia

Brunei Darussalam merupakan Negara kerajaan yang dipimpin oleh seorang raja bernama Sultan Hassanal Bolkiah.

Brunei Darussalam pun merupakan Negara kaya, dengan penghasilan minyak dan gas terbesar di dunia.

Luar biasanya Brunei Darussalam memiliki pemerintah yang sangat perhatian kepada rakyatnya.

Saking perhatiannya, pemerintah Brunei Darussalam membebaskan pajak, menggratiskan biaya kesehatan hingga biaya pendidikan.

Baca Juga: Mengenaskan! 3 Putri Bangsawan Kekaisaran Jepang Ini, Memiliki Nasib Yang Serupa

Kerajaan Brunei Darussalam membebaskan pajak bagi warganya. Bebas pajak tersebut berlaku bagi warga pribumi maupun bagi warga pendatang..

Kewajiban membayar pajak ditiadakan, mulai dari pajak pendapatan, pajak barang mewah, pajak bumi dan bangunan, dan lain sebagainya.

Bahkan pengakuan seorang WNI yang punya izin tinggal menetap di Brunei Darusalam, mengaku dirinya bebas bayar pajak.

Kerajaan menggratiskan pendidikan dari sekolah dasar sampai perguruan tinggi.

Baca Juga: 3 Putri Ini, Posisinya Tergeser Oleh Pangeran Hisahito Untuk Menduduki Tahta Kekaisaran Jepang

Bahkan bagi siswa yang jarak rumah ke sekolah lebih dari lima kilometer, maka disediakan penjemputan.

Menariknya, ketika masuk perguruan tinggi, justru mahasiswanya diberi tunjangan sekira Rp3,2 juta per bulan.

Hal tersebut menarik, karena di Indonesia justru mahasiswanya yang harus membayar biaya kuliah.

Kerajaan Brunei Darussalam menggratiskan kesehatan bagi warga asli Brunei dan Warga pendatang berstatus penduduk tetap.

Baca Juga: Tragis! Setelah Putri Noriko, Kini, Giliran Putri Ayako Melepas Gelar Kebangsawanan Jepang

Kerajaan memberi asuransi kesehatan gratis untuk berobat di klinik maupun rumah sakit kerajaan.

Warga brunei hanya bayar Rp10,5 ribu untuk administrasi, sedangkan anak-anak gratis.

Jika sakit yang diderita warga tidak bisa disembuhkan di Brunei, maka pihak kerajaan akan membawa pasien tersebut ke luar negeri, dengan biaya ditanggung sepenuhnya.***

Editor: Rustandi

Sumber: Youtube Wulan’s Life

Tags

Terkini

Terpopuler