Israel Berencana Perluas Pemukiman Yahudi, As Pandang Bisa Rusak Perdamaian

27 Oktober 2021, 14:33 WIB
Ilustrasi bendera Israel. /drorlahat/Pixabay

JURNAL SOREANG - Israel berencana memperluas permukiman Yahudi di Tepi Barat yang didudukinya. Namun rencana tersebut ditentang keras Amerika Serikat.

Bukan hanya menentang, Amerika juga memandang tindakan itu merusak masa depan perdamaian antara Israel dan Palestina.

Kecaman itu menjadi kritik paling keras yang pernah dilontarkan pemerintah Presiden Joe Biden, selama ini terhadap kebijakan Israel menyangkut permukiman.

"Kami sangat risau terhadap rencana pemerintah Israel untuk menambah ribuan unit permukiman besok, Rabu, yang banyak di antaranya berada di Tepi Barat," kata juru bicara Departemen Luar Negeri AS Ned Price seperti dilansirkan Antara.

Baca Juga: Mobile Legends! Kabar Menghilangnya Instagram Milik Kiboy Tim ONIC Esport, RRQ AP: Jangan Sebarin Fitnah Guy

"Kami sangat menentang perluasan permukiman, yang betul-betul tidak sejalan dengan upaya untuk menurunkan ketegangan dan menjaga ketenangan, dan langkah itu merusak prospek penyelesaian dua-negara," kata Price.

Sementara Kedutaan Israel di Washington belum menanggapi permintaan untuk berkomentar.

Israel pada Minggu 24 Oktober 2021 menerbitkan tender pembangunan 1.300 rumah baru di Tepi Barat yang diduduki Israel.

Otoritas Israel diperkirakan akan membahas proposal mengenai pembangunan 3.000 rumah lainnya.

Baca Juga: Pengusaha Mesir Ini Libatkan Allah Dalam Bisnisnya, Usahanya Meroket dengan Keuntungan Luar Biasa

Washington terus menekankan pandangannya secara langsung mengenai masalah itu kepada para pejabat tinggi Israel.

Perundingan perdamaian Israel-Palestina yang didukung AS buyar pada 2014.

Sebagian besar negara-negara di dunia menganggap pembangunan permukiman oleh Israel di Tepi Barat sebagai tindakan ilegal.

Pembangunan permukiman oleh Israel merupakan sumber pertentangan antara Israel dan Washington, demikian pula terkait upaya AS untuk membangkitkan kembali kesepakatan nuklir dengan musuh bebuyutan Israel, Iran.

Baca Juga: Waduh! Gelandang Persib Bandung, Marc Klok Harus Absen pada Laga Kontra Persipura

Seorang pejabat tinggi pemerintahan Biden mengatakan pada awal Oktober bahwa Israel menyadari pandangan pemerintah AS soal pentingnya tidak melakukan tindakan "provokatif".

Pejabat itu juga mengatakan Israel tahu bahwa AS tidak menginginkan ada pihak yang merusak upaya mencapai penyelesaian dua-negara bagi Israel dan Palestina.***

Editor: Sam

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler