Kerja di Brunei Sejak 2010, WNI Ini Bongkar Biaya Hidup di Negara Sultan Hassanal Bolkiah

13 Oktober 2021, 05:58 WIB
5 Tahun Kerja di Brunei, WNI Ini Bongkar Biaya Hidup di Negara Sultan Hassanal Bolkiah /Pixabay/ vyngor

JURNAL SOREANG - Biaya hidup menjadi hal utama, terutama bagi seseorang yang sudah memiliki pekerjaan dan tanggungan.

Khususnya bagi para Warga Negara Indonesia (WNI) yang sedang bekerja di luar negeri, biaya hidup sudah tentu harus diatur sedemikian rupa.

Seperti kisah dari WNI bernama Ading, yang sudah bekerja di Brunei Darussalam sejak 2010.

Baca Juga: Persib Turunkan Intensitas Latihan, Robert Puji Bhayangkara FC

Ading berkata, biaya hidup di Brunei sangat bergantung kepada pekerjaan dan penghasilan (gaji).

"Untuk biaya hidup di Brunei itu tergantung pekerjaan kita apa, tergantung gaji kita berapa," kata Ading, dikutip Jurnal Soreang dari kanal Youtube Kang Adink.

Menurut Ading, gaji atau pendapatan sangat menentukan biaya hidup seseorang.

Baca Juga: Cara Menyelesaikan Masalah Keuangan Rumah Tangga Bersama Pasangan

"Jangankan di Brunei, di Indonesia saja orang yang gajinya lebih besar, biaya hidupnya akan lebih besar," katanya.

"Orang yang gajinya menengah, biaya hidupnya akan menengah juga," sambung Ading.

Ia lalu memisalkan orang yang kerja di Brunei, dengan gaji di kisaran 400-500 dolar Brunei (sekitar Rp4-5 juta).

Baca Juga: Harga Tas Kim Kardashian Bikin Melongo, Ini Mah Lebih dari Sultan !

"Ambil contoh orang dengan gaji 400-500 dolar di Brunei. Diusahakan, mau tidak mau mereka itu paling besar 100 dolar untuk biaya hidup per bulan," katanya.

"100 dolar itu harus cukup untuk shampoo, sabun, makan, transport, pulsa. Mau tidak mau harus cukup," ungkap Ading.

Ading menjelaskan, biaya hidup 100 dolar (sekitar Rp1 juta) di Brunei Darussalam sebisa mungkin harus dicukupkan, karena niat bekerja di luar negeri untuk cari uang.

Baca Juga: Ibu Rumah Tangga Wajib Tahu, Begini Cara Memarahi Anak Tanpa Ngegas, Memang Bisa?

"Karena apa? Karena mereka datang ke sini untuk cari duit, untuk cari kerja. Bukan cari makanan, bukan untuk travelling dan jalan-jalan," ujarnya.

"Kalau mereka gajinya habis untuk makan dan jalan-jalan, ya jangan jauh-jauh (kerja) di Brunei. Di Indonesia saja," kata Ading.

Untuk makan pun, kata Ading tak usah yang mahal-mahal.

Baca Juga: Kunci Kebahagiaan Rumah Tangga adalah Ibu alias istri yang Bahagia, Benarkah?

"Untuk keseharian ya, makan yang sekiranya murah, meriah, kenyang dan tentu tetep sehat. Karena kita di sini sedang mencari duit," ucapnya.

"Kalau gaji kita habis untuk makan saja, ya percuma kita jauh-jauh ke luar negeri," tuturnya.

Biaya hidup dari gaji tersebut, menurut Ading harus diatur sedemikian rupa, supaya nanti saat pulang ke kampung halaman bisa membuat rumah dan lain sebagainya.

Baca Juga: Pasutri Harus Tahu Inilah 5 Perbedaan Kebutuhan Suami dan Istri

"Bisa mengumpulkan uang untuk nanti pulang, di kampung bikin rumah, dan lainnya," jelas Ading.

"Cukup nggak cukup, harus dicukupkan," pungkasnya.***

 

Editor: Sarnapi

Sumber: YouTube Kang Adink

Tags

Terkini

Terpopuler