JURNAL SOREANG - Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Kamis 3 Mei 2018 lalu pernah bermain bulu tangkis melawan Sultan Brunei Darusalam Sultan Hassanal Bolkiah.
Pertandingan persahabatan ini digelar lantaran Sultan Hassanal Bolkiah memang gemar bermain bulutangkis dan kebetulan tengah melakukan kunjungan kenegaraan ke Indonesia.
Seperti dikutip Jurnal Soreang dari website Sekretariat Kabinet Republik Indonesia, kedua pemimpin negara tersebut bermain bulu tangkis di GOR Ahmad Yani Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur.
Pertandingan itu pun digelar dengan sistem ganda putra. Jokowi berpasangan Alan Budikusuma. Sedangkan Sultan Bolkiah berpasangan dengan Hendry Saputra.
Duel berlangsung sengit. Awalnya pasangan Sultan Bolkiah-Hendry sempat unggul 4 poin atas pasangan Jokowi-Alan.
Duel semakin sengit saat tim Jokowi diimbangi 20-20 oleh tim Sultan Bolkiah. Kejar-kejaran poin berlangsung hingga skor akhir 25-25 untuk kedua tim.
Presiden Jokowi mengemukakan tujuan pertandingan bulutangkis ini merupakan salah satu bentuk "soft diplomacy".
Baca Juga: Berikut Jadwal TV SCTV 24 Juli 2021, Yang Bisa Temani Kamu Tonton Salah Satunya The Sultan
Pasalnya, Sultan Hassanal Bolkiah memang gemar bermain bulutangkis dan kebetulan tengah melakukan kunjungan kenegaraan ke Indonesia.
"Ya, persahabatan antarnegara ini tidak selalu dilakukan dalam sebuah forum yang formal saja, ada yang namanya soft diplomacy sehingga waktu di Asean Summit kemudian di Australia, dan ketemu kemarin di Singapura, saya mengajak beliau untuk datang ke Indonesia main badminton," ungkap Jokowi.
Mengenai hasil soft diplomacy itu, menurut Presiden, sudah dalam proses.
"Memang tadi sudah kita perintahkan untuk juga segera diproses mengenai pembelian yang ada di Pindad. Baik berupa senjata maupun anoa, tank anoa," beber Jokowi.
Presiden Jokowi dalam kesempatan itu juga menawarkan kapal. Namun Sultan Brunei menyampaikan masih menghitung terlebih dahulu.
Kita juga menyampaikan untuk pembelian pesawat CN, juga beliau menyampaikan masih dihitung-hitung dulu.
"Tadi sudah langsung dipanggil menterinya. Tapi yang sudah jelas tadi adalah dengan Pindad untuk senjata dan tank anoa," tandasnya.***