Network
JURNAL SOREANG – Sukses dengan penayangan film KKN di Desa Penari yang tembus hingga 10 juta penonton, Manoj Punjabi kembali menggarap film berjudul Badarawuhi yang siap tayang lebaran tahun 2024.
Jika film KKN di Desa Penari terfokus pada serangkaian kejadian mistis yang dialami oleh 6 mahasiswa selama melakukan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di desa terpencil di Banyuwangi, maka Badarawuhi akan membahas mengenai teror yang berasal dari Badarawuhi dan menjadi awal hadirnya Badarawuhi.
Film ini bermula dari sekumpulan gadis yang ditutupi kain berwarna putih sedang dituntun memasuki pelataran yang dipenuhi dengan penari.
Para gadis yang ada di sana tengah mengenakan selendang dengan rok lilit, sementara wanita tua nampak sedang meracik ramuan sembari mengatakan bahwa semua yang hadir di sana akan menari sepanjang hari.
Pengakuan pertama datang dari seorang gadis cantik yang mengatakan bahwa dia tidak bisa menari.
Dengan penuh keyakinan, seorang wanita tua menjawab bahwa semua yang ada di sana akan memiliki kemampuan menari sembari menempelkan ramuan tepat di kening penari.
Benar saja, begitu mereka bersimpuh dan mulai menghirup selendang yang dikalungkan di leher mereka, kejadian tidak masuk akal terjadi.
Seolah telah terjadi kerasukan, tangan serta tubuh mereka melenggok mengikuti irama gamelan yang mengalun memenuhi ruangan.
Baca Juga: Catat Rekor! Bulan Dana PMI Kabupaten Bandung Tahun 2023 Raih Penerimaan Rp1,8 Miliar
Secara sadar mereka tahu sedang menari namun tubuhnya telah lebih dulu dikuasi oleh mahluk tak kasat mata yang mengendalikan pergerakan tubuhnya.
Di sisi lain, Badarawuhi berteriak murka saat seseorang mencuri barang miliknya dan menjauh dari hutan tempat dia bersemayam.
Seluruh pengikut Badarawuhi muncul memenuhi hutan, turut serta dalam teror yang akan terjadi di desa.
Baca Juga: Polri Ungkap Kasus Terbanyak yang Dilaporkan Masyarakat, Apa Itu?
Teror yang akan hadir di desa kecil itu akan menjadi malapetaka untuk warga ke depannya, kehadiran Badarawuhi dan para lelembut akan mengganggu ketenangan mereka hingga di masa depan. (Winda Fadillah)***
