SKKNI Perfilman: Meningkatkan Kompetensi dan Kualitas Industri Perfilman di Indonesia

JURNAL SOREANG - Menurut Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah, perkembangan industri perfilman yang pesat membutuhkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang kompeten dan dalam jumlah yang banyak. 

Untuk mencapai hal ini, Menaker mengusulkan penerapan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) di industri perfilman Indonesia.

"SKKNI Perfilman menjadi salah satu upaya untuk meningkatkan mutu dari perfilman Indonesia," kata Menaker Ida Fauziyah saat menerima Komite Festival Film Indonesia Periode 2021-2023 di Jakarta.

Baca Juga: ASEAN Kanada Jalin Kemitraan Strategis dan Kuatkan Ketahanan Pangan: Mengatasi Tantangan Bersama

Menaker menjelaskan bahwa SKKNI Perfilman memiliki peran strategis dalam merancang program pendidikan dan pelatihan berbasis kompetensi. 

Hal ini bertujuan agar pendidikan dan pelatihan tenaga kerja di industri film dapat dilakukan secara efektif dan efisien.

Selain itu, SKKNI Perfilman juga memberikan acuan dalam penyusunan metode uji kompetensi. Dengan demikian, uji dan sertifikasi kompetensi para pekerja di industri perfilman dapat dilakukan dengan obyektif.

Baca Juga: Menuju Transformasi Digital: Kolaborasi Menkominfo dan Akademisi dalam Mewujudkan Visi Digitalisasi Indonesia

Dengan penerapan SKKNI Perfilman, diharapkan industri perfilman Indonesia dapat menghasilkan SDM yang berdaya saing dan kompeten.