1. Penggunaan AI yang kontroversial
Sebenarnya kebijakan untuk penggunaan AI dalam industri film sudah menjadi kontrovesi selama beberapa tahun belakangan terutama karena pandemic Covid – 19 yang membatasi kegiatan di industri film dan hebiran di Hollywood yang memuncak
Pada awal bulan Mei lalu dengan di mulainya aksi mogok kerja yang dilakukan oleh para penulis yang dibawah naungan WGA (Asosiasi Penulis Amerika), dan penayangan episode pertamanya pun mendapatkan kecaman.
Ini dikarenakan Marvel Studio dan Disney menampilkan sebuah cuplikan dari ilustrasi perjalanan Skrull dan Nick Fury yang dibuat oleh AI dimana hal ini mendapatkan kecaman karena pada saat episode pertama tayang masih bertepatan dengan aksi mogok kerja.
Banyak pihak yang tidak sependapat dengan Marvel studio Eric Kripke yang merupakan eksekutif produser dari series The Boys dimana dirinya mengkritik aksi yang dilakukan oleh Marvel Studio di akun twitter pribadinya.
2. Menggunakan formula yang sama berulang kali
Sadar atau tidak dari fase pertama hingga saat ini fase ke lima Marvel Studio kebanyakan menggunakan formula yang sama, yakni sosok penjahat (villain) yang digambarkan menjadi jahat karena dirinya disakiti oleh sang pahlawan MCU (Marvel Cinematic Universe).
Mulai dari Quentin Beck, Erik Killmonger, Helmut Zemo, Karlie Morgenthau, Aldrich Killian, hingga Wanda Maximoff, Thanos dan Gravik dimana mereka secara langsung atau tidak langsung menjadi penjahat karena dampak yang ditimbulkan oleh Avenger.