Network
JURNAL SOREANG – Tari adalah sebuah karya seni yang memiliki komponen utama, yakni koreografi. Tari memiliki susunan unsur-unsur penting dalam karyanya. Salah satunya jenis tari yang dapat disusun secara bentuk.
Menurut Sri Rustriyanti, Turyati, dan Utang Juhara dalam bukunya yang berjudul “Mencermati Seni Pertunjukan dari Berbagai Wacana” (2017:38), jenis seni tari berdasarkan bentuk dinyatakan bahwa,
Koreografi yakni sebuah tatanan atau susunan unsur-unsur yang terdapat di dalam tari. Jika dilihat dari koreografinya, jenis tari dapat dibedakan menjadi dua hal, yakni:
- Dasar Pijakan
Bila dilihat melalui dasar pijakan, jenis tari dapat dibedakan menjadi dua, yakni tradisi dan non-tradisi.
Pijakan tradisi adalah tari yang segala susunan unsurnya diciptakan atas unsur-unsur yang telah berkembang secara turun-temurun.
Adapun non-tradisi yaitu tari yang susunan umumnya tidak berdasar pada unsur yang sudah ada, namun menggunakan unsur di luar yang telah mentradisi.
Baca Juga: Knowlege of Dance: Adakah Fungsi Sosial dalam Tari? Berikut Penjelasannya
Contohnya, gerak tarinya dikembangkan atas pencarian bentuk-bentuk baru yang menggunakan konsep tubuh sebagai media ekspresinya.
- Tipe Tarian
Tipe tarian bisa bedakan menjadi 7 tipe, yakni:
1. Studi, tari yang dalam penggarapannya bermula dari tema sederhana.
2. Murni, tari yang dalam garapannya semata hanya terkonsentrasi pada gerak.
3. Liris, tari yang menonjolkan kelembutan.
4. Simbolik, tari yang menunjukan kekuatan ekspresi simbolis.
5. Komik, tarian yang menonjolkan kelucuan/humor.
6. Dramatik, tari yang menonjolkan kekuatan-kekuatan yang bervariasi.
7. Dramatari, tari yang ingin menggambarkan peristiwa sejelas-jelasnya dengan alur yang jelas pula.
Demikian lah 7 tipe tari dalam seni tari yang disusun berdasakan bentuk. Semoga bermanfaat!***
Ikuti terus dan share informasi Anda di media sosial Google News Jurnal Soreang , FB Page Jurnal Soreang , Youtube Jurnal Soreang , Instagram
