Fakta Unik Dato Sri Tahir Dulu Anak Tukang Becak Kini Konglomerat dan Pemilik RS Mayapada Diresmikan Jokowi

- 6 Maret 2023, 21:15 WIB
Deskripsi: RS Mayapada yang baru diresmikan Presiden Jokowi di Bandung merupakan milik Dato Sri Tahir, konglomerat Mayapada Grup
Deskripsi: RS Mayapada yang baru diresmikan Presiden Jokowi di Bandung merupakan milik Dato Sri Tahir, konglomerat Mayapada Grup /Infokotabandung/

JURNAL SOREANG - Presiden Jokowi hadir meresmikan RS Mayapada Hospital Bandung, Senin 6 Maret 2023.

Selain dihadiri oleh Walikota Bandung dan Wakil Gubernur Jawa Barat, tampak berdiri disamping Presiden Jokowi sosok Konglomerat bernama Dato' Sri Tahir.

Pengusaha pemilik Mayapada Group tersebut merupakan orang terkaya No-7 di Indonesia versi Forbes yang dirilis November 2022, dengan jumlah kekayaan mencapai 4,3 Miliar Dollar.

Selain Mayapada Hospital, sumber kekayaan Dato Sri Tahir berasal dari bisnis jasa keuangan, properti, retail, pertambangan energi dan sektor lainnya.

 

Ternyata sosok yang kerap tampil bersahaja tersebut memiliki beberapa fakta menarik, diantaranya:

1. Namanya adalah Tahir, namun pada tahun 2010, Sultan Pahang Malaysia, memberinya gelar Dato Sri berkat kontribusinya dalam kemanusiaan dan kepedulian pada masyarakat.

2. Menerima gelar Doktor Honoris Causa dari berbagai Universitas dibidang kedokteran, kesehatan masyarakat, dan kemanusiaan. Gelar tersebut diberikan oleh Universitas Andalas Padang, UGM, Universitas Airlangga dan Universitas 17 Agustus Surabaya.

Baca Juga: Cerita Dato Sri Tahir Sempat Ditolak Konglomerat Mocthar Riady “Saya Akan Mengalahkanmu!” Hingga Jadi Sultan!

3. Berdonasi 52 Miliar untuk penanganan Covid 2020, bantuan tersebut disebarkan dalam bentuk tunai dan voucher belanja untuk masyarakat, alat kesehatan, dan diserahkan kepada Masjid Istiqlal, Keuskupan Agung dan Persekutuan Gereja Indonesia.

4. Meski sekarang menjadi konglomerat yang dikenal karena kedermawananya, Dato Sri Tahir dulu merupakan anak seorang tukang becak yang bersama keluarnya mengontrak rumah di Surabaya.

Saat usia SMA ayahnya jatuh sakit dan tidak mampu membiayai kehidupan sehari-hari.

 

5. Merelakan cita-cita menjadi seorang dokter karena tidak punya biaya untuk melanjutkan pendidikan, dan memilih melanjutkan usaha becak sang ayah yang berkembang dengan disewa-sewakan.

6. Mendirikan Tahir Foundation, lembaga filantropi yang sudah mendonasikan lebih dari 950 Miliar untuk penanganan HIV, Malaria, dan juga membantu nelayan berbudidaya ikan.***

Ikuti dan share di media sosial  Google News Jurnal Soreang ,  FB Page Jurnal Soreang,  YouTube Jurnal Soreang ,  Instagram @jurnal.soreang  dan  TikTok @jurnalsoreang

Editor: Sarnapi

Sumber: Tahir Foundation


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x