JURNAL SOREANG - Baru-baru ini, viral di media sosial sosok wanita bule yang berpose tanpa busana di sebuah pohon keramat yang ada di Bali.
Atas aksinya berpose tanpa busana di pohon keramat yang ada di Bali tersebut, wanita bule yang viral itu pun telah menyampaikan permintaan maaf.
Wanita bule yang viral karena berpose tanpa busana di pohon keramat yang ada di Bali itu mendatangi kantor polisi untuk berikan klarifikasi.
Bule wanita itu juga sempat mengunggah foto dan video klarifikasi terkait aksinya berpose tanpa busana di pohon keramat yang ada di Bali dalam akun Instagram pribadinya.
“Saya memohon maaf kepada seluruh masyarakat Bali dan Indonesia, saya menyesali perbuatan saya,” tulisnya dalam unggahan di akun Instagram @alina_yogi.
Ternyata, identitas bule wanita yang viral karena berpose tanpa busana di pohon keramat di Bali tersebut adalah Alina Fazleeva.
Dirinya merupakan seorang yang berasal dari Rusia dan berprofesi sebagai seorang Guru Yoga.
Dalam klarifikasinya, Alina pun mengaku jika dirinya tidak mengetahui bahwa tempat itu merupakan tempat yang sakral atau suci.
“Saya sangat malu, saya tidak bermaksud menyinggung anda dengan cara apa pun, sama sekali tidak ada pengetahuan tentang tempat ini,” tulisnya.
Kemudian, Alina juga menyebut jika dirinya langsung berdoa di pohon besar tersebut sebelum pada akhirnya mendatangi kantor polisi setempat.
“Saya barusan berdoa di bawah pohon dan langsung pergi ke kantor polisi untuk menjelaskan kejadian ini dan meminta maaf,” sambung tulisannya dalam Instagram.
Lokasi bule wanita yang berpose tanpa busana sehalai pun itu berada di pohon raksasa di Banjar Bayan, Desa Tua, Kecamatan Marga, Kabupaten Tabanan, Bali.
Dalam unggahannya, Alina berpose seperti seorang model yang tengah melakukan pemotretan dengan berlatan pohon keramat yang ada di Balli tanpa menggunakan busana.
Ia mengaku bahwa dirinya terpesona dengan pohon raksasa tersebut yang mana diketahui adalah peninggalan para leluhur warga Bali.
Bahkan Alina juga mengaku telah memimpikan sejak enam bulan lalu ingin lakukan pemotretan di pohon keramat Bali yang berusia 700 tahun tersebut.***