Network
JURNAL SOREANG - Kesuksesan seseorang tentunya, tidak selalu dianggap sebuah motivasi oleh sebagian orang, pun yang dialami oleh salah seorang anggota Girl Band, BLACKPINK.
Mendulang sukses di negeri orang, tentunya akan membuat sebagian warga pribumi merasa tersaingi apalagi, hal tersebut dilalui tanpa proses, dengan tiba-tiba muncul dan terkenal.
Hal tersebut dirasakan oleh salah satu anggota Girl Band BLACKPINK asal Thailand, yakni Lisa. Ia dan Girls Bandnya, yang saat ini sedang berada di puncak kesuksesan kerapkali mendapat teror dan ancaman.
Bahkan, Lisa kerapkali menjadi korban rasisme dari orang-orang yang tidak bertanggung jawab, bahkan tindakan melenyapkan Lisa pun, kerap ia terima, dan sempat membuatnya prustasi.
Melihat ketenaran Lisa yang memulai karirnya sebagai musisi YG Entertainment di tahun 2016, ia adalah orang non Korea yang menjadi musisi resmi di dalam leber tersebut meskipun secara berkelompok tergabung ke dalam BLACKPINK.
Dan rupanya, hal ini turut memicu kemarahan dari beberapa netizen Korea yang memiliki ideologi bahwa semua Idol yang tergabung dalam Girl Band populer di Korea meski terlahir, besar, dan berkebangsaan Korea bukan ras lain.
Baca Juga: Ini Dia Ada 8 Sekolah Tertua di Dunia, Bahkan Masih Aktif Hingga Saat Ini
Tak heran, cara pandang ini menggerakan orang-orang tersebut untuk melecehkan Lisa BLACKPINK di media sosial.
