"Kerajaan Mutapa di Zimbabwe pada abad ke-15," ungkapnya, dikutip dari Hello Giggles. Kerajaan tersebut mencakup Zimbabwe, Zambia, dan Mozambik atau sekarang dikenal Afrika Selatan.
Hal serupa juga dialami ketika menciptakan tokoh Captain America yang pernah ada di Perang Dunia II, bahkan alur ceritanya pun sama yaitu diciptakan dengan tujuan untuk menjadi harapan baru bagi tentara muda Amerika.
Lebih jauh dari itu, Marvel pun tidak sembarangan menyisipkan faktor lain ke dalam filmnya. Terutama seperti teknologi yang sering faktual dan berdasarkan ilmu sains.
Iron Man di film Avengers Infinity War, meng-upgrade senjata dan kostumnya dengan sebutan teknologi nano.
Dengan teknologi itu Tony Stark bisa mengubah dirinya menjadi Iron Man tanpa harus membawa peralatan apa pun, bahkan kostumnya bisa mengeluarkan senjata yang datang entah dari mana.
Baca Juga: AA Gym Ajak Jemaah Ambil Hikmah Kebaikan Almarhum Mang Oded, Berikut Penuturan Selengkapnya
Sekilas itu seperti akal-akalan supaya cerita lebih terlihat menarik, tapi jangan salah, kinerja teknologi nano dalam fakta sains memang sepraktis dan sekecil itu.
Teknologi nano bukan teknologi biasa, ia bisa mengubah sesuatu menjadi bentuk yang tidak masuk akal.
"Material yang diperkecil hingga skala nano bisa tiba-tiba menunjukan sifat yang sangat berbeda daripada ukuran sebenarnya" ujar Noushin Nasiri, peneliti dari Marquarie University, dalam kuliahnya dalam Youtube Tedx Talks.