Hal itu setara dengan orang yang sedang berjalan kaki selama 30 menit.
Seorang dokter yang merupakan pakar ilmu film horor dari Aarhus University di Demark, Mathias Clasen, membuktikan film horor dapat atasi rasa cemas.
Film horor berdampak baik juga bagi kesehatan otak.
Senyawa kimia seperti dopamin, serotin, dan glutamat dapat dilepaskan oleh otak secara maksimal.
Efek anastesi seperti obat dapat dimiliki saat adrenalin dalam tubuh dikeluarkan.
Ahli imunologi dari University College London, Natalie Riddell mengatakan film horor dapat pengaruhi sistem kekebalan tubuh menjadi lebih kuat.
Hal ini karena hasil yang direspons oleh hormon adrenalin sebagai respon fight-or-fight ketika menonton film horor.
Profesor dari Nottingham Trent University, Mark Griffith menjelaskan film horor dapat mengurangi rasa stres atau frustasi.