JURNAL SOREANG – Pada episode cinta fitri the series sebelumnya yakni episode 8 bagian A, Farel sangat mantap untuk memutuskan membatalkan pernikahannya dengan Moza.
Moza sangat sedih dan kecewa, begitu juga dengan Ibu Lia dan Pak Hutama, orang tua Farel yang sangat marah dengan keputusan Farel.
Farel mencoba untuk berani mengambil keputusannya sendiri, karena selama ini ia lelah harus terus mengikuti keinginan papinya, Pak Hutama.
Baca Juga: Begini Nasib Suami Baru Putri Mako, Kei Komuro yang Baru Saja Gagal Ujian Pengacara di New York
Pak Hutama, meminta Farel untuk berangkat ke Singapura dalam rangka membuka cabang Retro disana.
Fitri tak sengaja mendengar pembicaraan antara Farel dan Pak Hutama tersebut, lalu Farel meminta saran pada Fitri langkah apa yang harus ia ambil.
Namun, Fitri tidak mau memberikan saran apapun, karena ia tak mau mendapatkan masalah lagi dari keluarga Hutama.
Baca Juga: Terungkap di Persidangan, KPK Bidik Orang Dekat Azis Syamsuddin
Apalagi sebelumnya mami Farel, Ibu Lia tiba-tiba mendatangi kostan Fitri dan marah-marah padanya karena diduga jadi orang ketiga dalam hubungan Farel dan Moza.
Bahkan Ibu Lia sampai menampar Fitri saking marahnya. Farel mengatakan Fitri berubah karena tidak memberinya saran harus tetap di Jakarta atau pergi ke Singapura.
Hingga pada saat waktunya Farel berangkat, semua keluarga yakni Pak Hutama, Ibu Lia, dan Kayla siap mengantarkan keberangkatan Farel ke Singapura.
Alih-alih berangkat, Farel malah menolak permintaan dari Ayahnya itu, ia mengatakan ia tidak mau lagi mengikuti kemauan Ayahnya karena semua keputusan dari Pak Hutama itu hanya diputuskan sebelah pihak.
Pak Hutama marah besar, ia menantang Farel untuk tidak lagi menggunakan fasilitas darinya mulai dari mobil, apartemen, dan lain-lain.
Bu Lia dan Kayla panik melihat keributan yang terjadi diantara Farel dan Pak Hutama. Bu Lia meminta suaminya itu untuk lebih tenang sedikit menghadapi Farel.
Ia juga meminta pada Farel untuk melunakkan hatinya supaya mau menuruti perintah papinya, menikahi moza atau berangkat ke Singapura.
Farel menolah kedua pilihan itu, ia bersikukuh tidak mau menikah dengan moza maupun berangkat ke Singapura.
Akhirnya kemarahan Pak Hutama memuncak dan ia mengusir Farel dari rumah.
Farel mengatakan ia siap pergi dari rumah, bahkan jika ia memiliki kesempatan untuk memulainya lagi, ia ingin memulainya dari nol.
Situasi semakin memanas, bagaimana nasib Farel setelah ia angkat kaki dari rumah?
Akankah keluarga Farel kembali menyalahkan Fitri atas apa yang Farel putuskan?***