Baca Juga: Parodi BTS Meal, King Nassar Dibuatkan Design Kemasan McNastar yang Lebih Keren, Isinya Bikin Ngakak
Terlepas dari hal itu, namun film yang mengambil latar belakang di sebuah sekolah di Gwangju tersebut, mencoba menawarkan dimensi lain wakil kepala sekolah Eun Hee sewaktu menjadi siswa yang tak bisa lepas dari masa kelamnya di masa lalu.
Masa kelam Eun Hee tidak lain adalah penindasan kediktatoran militer selama Pemberontakan Demokratisasi Gwangju.
Ada beberapa adegan di mana seorang satpam sekolah (Kwon Hae Hyo) di masa tahun 1980-an sering mengamati punggung anak-anak, akibat dari kematian teman Eun Hee, Jae-yeon (Kim Seo Hyung).
Bahkan dengan keberadaan peran satpam sekolah juga menjadi metafora utama dalam film tersebut.
Meski komposisinya relatif tak beraturan, penghormatan sutradara terhadap serial Girls High School Ghost Stories bisa dilihat pada beberapa adegan yang memberi penghormatan pada film pertama, seperti potongan lompat hantu gadis SMA yang menjadi simbol dari film pertama, serta penampilan berbagai latar belakang yang serupa.
Seperti yang dikatakan sutradara, bahwa alur cerita tersebut lebih terfokus pada rasa sakit dan kisah para garis SMA.
Baca Juga: Berbeda dengan Song Joong Ki, Anggun dan Menawan Song Hye Kyo Unggah Foto bareng Ruby
"Saya ingin membuat film yang berfokus pada rasa sakit dan kisah gadis-gadis SMA, bukan hanya film yang bergenre horor saja," sebagaimana dilansir dari News Naver.