Hasil pemeriksaan Covid-19 kali ini, menunjukkan Cycle Treshold (CT) Atta di sekitar angka 30. Serangan virus Corona untuk kedua kalinya terhadap Atta, tidak menimbulkan gejala. "Hari ini CT ku 30 an, dan aku tanpa gejala.. Semoga cepet sembuh ga turun CT nya," ucapnya.
Lantas, kenapa Atta Halilintar bisa terkena atau positif Covid-19 untuk yang kedua kalinya (reinfeksi)? Dikutip Jurnal Soreang dari berbagai sumber, berikut penyebabnya:
Baca Juga: Melihat Reaksi Natizen, Atta Halilintar Marah Ketika Aurel Hermansyah Dianggap Pamer
1. Antibodi yang menurun
Saat pertama kali terinfeksi COVID-19, respons sistem imun tiap orang bisa berbeda-beda. Antibodi yang dihasilkan oleh respons awal ini juga kemudian bisa berkurang seiring berjalannya waktu.
Riset pada pasien Covid-19 yang sembuh mennjukkan, perlindungan kekebalan tubuhnya terhadap corona bisa turun, bahkan hilang setelah dua atau tiga bulan.
2. Varian dan mutan
Beberapa varian virus Corona bisa memiliki mutasi tertentu. Mutasi ini dapat membuat virus menghindari antibodi yang dimiliki oleh sebagian penyintas. Sebagai contoh, varian P1 di Brasil telah dikonfirmasi bisa menyebabkan kasus reinfeksi.
Baca Juga: Waspada! 4 Varian Baru Virus Covid-19 Muncul di Sejumlah Negara
Sementara untuk di Indonesia sendiri, Kepala Pusatlitbang Biomedis dan Teknologi Dasar Kesehatan dr. Vivi Setiawaty mengungkapkan hingga 23 April 2021, hanya satu varian of concern corona yang ditemukan di Indonesia, yakni varian B.1.1.7 Inggris.***