Di sana Andin tak banyak bicara, hanya melamun sambil mengaduk-aduk minumannya. Meski begitu, Andin sudah terlihat lebih tenang.
Andin masih merasa takut karena kabar perceraiannya dengan Aldebaran sudah menyebar di kampus.
Rafael sempat menanyakan apa yang menbuat Andin panik, namun Andin tidak menceritakan masalah perceraiannya.
Andin hanya menceritakan tentang keluhat-keluhan kesehatan yang ia rasakan. seperti sakit kepala, mudah lelah, berobat ke rumah sakit dan psikiater.
Rafael masih penasaran dengan kabar perceraian Andin. "Din, sorry nih, emang bener lu itu mau bercerai?" tanya Rafael.
Andin terkejut dan merasa semakin khawatir. Kabar perceraian Andin dan Aldebaran sudah menjadi buah bibir di kampus.
Rafael tidak ingin Andin semakin tertekan. Rafael menyatakan dukungannya untuk Andin. Bahkan, ia bersedia untuk selalu ada jika Andin membutuhkannya.
"Gua yakin kok kalo lo itu wanita kuat. pokoknya gua doain semuanya yang terbaik buat lo, dan pundak gua ini udah siap buat menampung semua air mata lu," ujar Rafael seraya tersenyum.