JURNAL SOREANG - Dunia anime diterpa badai kontroversi saat salah satu serial paling populer, "Solo Leveling", mendapat sorotan tajam dari seorang tokoh yang tidak disangka-sangka, MrBeast.
MrBeast, fenomena YouTube yang terkenal dengan aksi-aksi dermawannya, melontarkan kekecewaannya terhadap "Solo Leveling Episode 7.5", yang dianggapnya sebagai "tindakan menyedihkan".
Melalui platform X (dulu dikenal sebagai Twitter), dia mengekspresikan ketidakpuasannya terhadap isi filler yang baru saja dirilis. Dalam pernyataannya, dia bahkan menyebut bahwa menonton episode tersebut membuatnya merasa “depresi”.
Baca Juga: CDC UIN Sunan Gunung Djati Bandung Gelar Seminar Persiapan Karier, Launching Web dan Medsos
Reaksi keras MrBeast menjadi sorotan utama, bukan hanya karena statusnya sebagai salah satu YouTuber terbesar di dunia, tetapi juga karena tingkat kejutan yang dihadirkannya.
Sebuah pertanyaan muncul: apakah episode ini memang sesuai ekspektasi penggemar, ataukah ada kebutuhan akan standar yang lebih tinggi?
Menyusul uneg-uneg MrBeast, beberapa penggemar lain juga memperbesar suara ketidakpuasan mereka terhadap filler episode terbaru. Bahkan, "Solo Leveling Episode 7.5" kini memegang rekor sebagai episode dengan rating terendah di layanan streaming.
Namun demikian, tidak bisa dipungkiri bahwa "Solo Leveling" tetap menjadi salah satu anime paling populer saat ini. Meskipun episode terbaru mendapat kritik, animasi ini tetap memiliki basis penggemar yang kuat dan telah berhasil memperkenalkan banyak orang pada dunia anime.
Meski demikian, kontroversi ini memunculkan pertanyaan penting tentang peran pembuat konten besar seperti MrBeast dalam memberikan umpan balik terhadap kualitas konten.
Apakah pernyataan seorang YouTuber dapat memengaruhi arah sebuah serial anime? Apakah produsen perlu lebih sering memperhatikan aspirasi penggemar dan komunitas online dalam pengambilan keputusan?
Kontroversi ini menandai betapa pentingnya keselarasan antara harapan penggemar dan kualitas konten dalam industri anime yang terus berkembang.
Tantangan berat menanti produsen untuk menghadapi standar yang semakin tinggi dan ekspektasi yang tak terduga dari para penggemar setia.***