JURNAL SOREANG - Langkah MCU Phase 4 untuk menampilkan serial dan film Marvel yang lebih inklusif sepertinya benar-benar di realisasikan.
Setelah menghadirkan keragaman, diantaranya, lewat Eternals, Shang-Chi dan Doctor Strange 2, MCU juga menerapkannya di serial terbaru mereka, Ms. Marvel.
Ms. Marvel di MCU mengikuti kehidupan Kamala Khan, seorang remaja dari keluarga muslim asal Pakistan yang tinggal di Amerika.
Baca Juga: UEFA Nations League 2022-2023: Klasemen, Top Skor, dan Jadwal Lengkap Pertandingan untuk Matchday 5
Suatu waktu Kamala Khan menemukan sebuah gelang yang kemudian membuatnya mempunyai kekuatan energi yang mengkristal dalam bentuk apapun yang dikehendakinya.
Sempat disebut sebagai Nega-Bands ternyata gelang tersebut, sejauh ini, hanya semacam kunci untuk membuka kekuatan Kamala yang selama ini tersimpan tanpa ia ketahui.
Di luar petualangan dan kisah heroik yang dilakukan selama menjalani proses menjadi Ms. Marvel, pihak MCU dengan jeli memotret keseharian Kamala Khan dalam keseharian.
Baca Juga: Tes IQ: Punya Wawasan Luas dan Berani Coba? Tebak Siapa 2 Tokoh ini dan Ungkap Kepribadiannya
Salah satu yang kemudian menjadi perhatian penonton adalah ketika Kamala dan Nakia pergi ke masjid untuk sholat berjamaah.
Usai melaksanakan shalat berjamaan dan mendengarkan ceramah yang dibumbui sedikit 'perdebatan' antara Kamala dan Syekh Abdullah keduanya kemudian pulang.
Ketika hendak mengambil sepatu yang disimpan dalam loker, ternyata sepatu Nakia telah hilang.
"Ya ampun Kamala! seseorang mencuri sepatuku, Versace baruku," ucap Nakia.
Adegan tersebut pun menjadi perbincangan warganet di media sosial.
"Ms. Marvel episode 2 bener bener mencerminkan kehidupan di sini banget alias kocak banget, tiap sholat pasti ada yang nyolong sandal," cuit @we***va.
"Real life in Indonesia ya bre," balas @La**n2
Baca Juga: PPDB DKI Jakarta : Inilah Ketersediaan Kouta Dari Empat Jalur Penerimaan Peserta Didik Baru
Apakah adegan tersebut menggambarkan realitas muslim di Amerika atau hanya menyorot berdasarkan riset hanya penulis naskah yang tahu.
Namun di Indoensia, di beberapa tempat, kehilangan alas kaki karena benar-benar dicuri atau tertukar sepertinya menjadi hal yang kerap di temui.***