JURNAL SOREANG - Merry Riana merupakan seorang pengusaha dan juga motivator yang lahir di Jakarta yang biasa menjadi pembicara di berbagai seminar, perusahaan, Sekolah dan media massa di Singapura dan negara-negara lain di Asia Tenggara.
Merry Riana menuliskan perjalanan hidupnya di sebuah buku yang berjudul ‘A Gift From a Friend’. Waktu itu Merry Riana sedang melanjutkan studinya di Nanyang Technological University Singapura.
Tidak diduga buku hasil karangan Merry Riana yang bercerita tentang perjalanan hidup pribadinya itu mengundang perhatian dari publik Singapura dan Asia Tenggara, spontan hal itu membuat Merry Riana semakin dikenal banyak orang.
Dikutip Jurnal Soreang dari berbagai sumber, biodata Lengkap Merry Riana Sang Motivator di bawah ini.
Nama Lengkap : Merry Riana
Tempat Lahir : Jakarta, Indonesia
Tanggal Lahir : 29 mei 1980
Pekerjaan : Pengusaha, Pembicara Seminar (Motivator), Penulis, Aktris
Pasangan : Alva Christopher Tjenderasa (Suami)
Anak : Alvernia Mary Liu
Agama : Katolik
Orang tua : Ir. Suanto Sosrosaputro (Ayah), Lynda Sanian (Ibu)
Sistus Pribadi : www.merryriana.com
Akun Twitter : @merryriana
Akun Instagram : @MerryrianaOfficial
Baca Juga: 17 Fakta Merry Riana Motivator dan Pengusaha Sukses yang Dijuluki Perempuan Sejuta Dolar
Wanita Sejuta Dolar adalah julukan untuk motivator asal Jakarta, yakni Merry Riana. Di usia ke-26 tahun, ia berhasil meraih pendapatan sebanyak satu juta dolar Singapura. Hal tersebut membuat orang-orang penasaran dengan Merry Riana.
Pada tahun 1998 Merry terpaksa melanjutkan studi di Singapura. Saat itu, keluarga Merry sedang menghadapi krisis ekonomi, tapi untungnya ia bisa mendapatkan beasiswa dari pemerintah Singapura berupa pinjaman uang pendidikan senilai 40 ribu dolar.
Untuk menghemat Merry menyiasatinya hanya dengan makan mie instan di pagi hari dan makan siang hanya dengan dua lembar roti tanpa selai, ia juga mengikuti seminar serta perkumpulan di malam hari demi mendapatkan makan gratis, bahkan untuk minum saja ia sampai mengambil air keran atau tap water dari kampusnya.
Baca Juga: Melepas Rindu, Jokowi Bagikan Momen Kebesamaan dengan Jan Ethes
Hal tersebut terus berjalan setiap hari di tahun pertama kuliahnya , karena keadaan tersebut Merry pun terdorong untuk mencari pekerjaan di luar, mulai dari membagikan pamflet atau brosur , menjadi seorang penjaga toko bunga , menjadi pelayan Banquet di hotel , dan ketika Merry menyadari bahwa hidupnya tidak berubah meski sudah memasuki tahun kedua , ia pun mulai membangun mimpinya.
Karena ia tidak memiliki latar belakang pendidikan dan juga bisnis.
Merry mengumpulkan informasi dengan mengikuti berbagai seminar serta melibatkan diri dalam organisasi kemahasiswaan yang berhubungan dengan dunia bisnis.***