JURNAL SOREANG - Nama pasangan selebritis Baim dan Paula digunakan untuk melakukan penipuan berkedok SMS blast dari Sulawesi Selatan.
Polisi pun berhasil mengungkap kasus ini dan menciduk 10 orang penipu tersebut.
Kabid Humas Polda Metro, Kombes Pol Yusri Yunus menuturkan, para pelaku beraksi dengan modus serupa melalui SMS gateway yang dikirim dari satu alat seperti modem.
Dimana mereka mengirimkan SMS secara acak yang menyatakan korban memperoleh hadiah uang tunai.
Baca Juga: Mengenai Duet Gelandang Marc Klok dan M Rashid, Coach Robert Yakin akan Semakin Padu
"Modusnya, mengirimkan SMS blast ke korban secara acak, mengirimkan secara random dengan isinya resmi menyatakan korban mendapatkan hadiah uang tunai Rp50 juta. Dia punya alatnya hingga saat korban mau membalas SMS tidak bisa," kata Yusri kepada wartawan, Selasa 7 September 2021.
Setelah korban masuk jebakan, lanjut Yusri, pelaku kemudian berkomunikasi melalui whatsapp.
"Nantinya pelaku mengatur dengan membuat struk palsu yang menyatakan korban mendapatkan hadiah Rp50 juta," katanya seperti dilansirkan PMJNews.
Namun ketika ingin mencairkan hadiah itu, korban harus mengikuti beberapa langkah seperti meminta transfer uang. Alasan uang tersebut untuk biaya administrasi, pajak asuransi pemenang, hingga peliputan di salah satu stasiun televisi swasta.
Baca Juga: Menjadi Negara Paling Bahagia di Dunia, Begini Rasanya Tinggal di Finlandia
Akibat perbuatan pelaku, lanjut Yusri, ada korban yang menderita lebih dari Rp10 juta.
"Ada korban yang sampai rugi hingga lebih dari Rp10 juta, hampir Rp11 juta ya tepatnya. Ini mereka sistemnya kalau korban sudah mentransfer dan mengecek kembali ke nomor rekening tersebut maka sudah kosong, terblokir langsung," jelasnya.
Dituturkan Yusri, pihaknya masih terus mendalami kasus penipuan melalui SMS blast tersebut.
Yusri juga mengimbau kepada masyarakat untuk tidak mudah terhasut dengan undian hadiah yang dikirimkan lewat SMS blast.
"Tolong jangan pernah percaya dengan SMS blast yang menyatakan Anda menang undian atau hadiah dan sebagainya. Karena dalam satu hari saja pelaku bisa meraih untung Rp400 ribu sampai Rp10 juta dalam sehari. Jadi tolong jangan mudah percaya," pungkasnya.***