JURNAL SOREANG - Kisah perseteruan antara mantan personel girlband AOA, Kwon Mina dengan Shin Jimin, sepertinya belum usai.
Setelah beberapa waktu lalu Kwon Mina mengunggah di laman Instagram foto lengannya yang berlumuran darah lalu kemudian menghapusnya akibat depresi yang dialaminya, baru-baru ini dia mengunggah isi hatinya dan membeberkan perlakuan mantan rekannya di AOA, Shi Jimin di laman Instagram.
"Anda mulai berpikir Shin Jimin adalah korbannya sekarang. Saya tahu betul bahwa dengan melakukan ini maka semakin banyak orang yang akan mengkritik saya dan memandang saya secara negatif." kaya Mina.
Baca Juga: HOT, Kolaborasi BTS dengan Justin Bieber akan Guncang Musik Dunia, Segera
Dia pun mengungkapkan kekecewaannya pada netizen yang memihak pelaku dan menyebutnya "gila ".
"Tapi aku tidak gila. Saya dulunya adalah orang yang cerdas yang suka banyak tertawa." kata Mina sebagaimana diberitakan Koreaboo.
Dia pun mengatakan bahwa dia mengalami depresi berat, tidak bipolar atau skizofrenia, namun dia memiliki kecemasan sosial, fobia sosial, merasa panik dan depresi.
Baca Juga: Strategi Berbahaya Untuk Menghancurkan Babel, Balas Dendam Vincenzo Berujung Kesaksian di Pengadilan
Dia mengungkapkan bahwa selama ini dia sebagai penopang dan tulang punggung keluarganya.
"Saya memutuskan untuk memainkan peran ayah saya. Jadi saya banyak bekerja paruh waktu. Karena saya harus berhenti sekolah, saya mengalami banyak hal. Beberapa dari pengalaman itu menyakiti saya. Tetapi tidak peduli apa, saya fokus untuk menghasilkan uang. Saya fokus untuk tetap kuat. Jadi saya tidak menyesal, tidak sakit. Aku meniru ayahku, jadi aku memiliki kepala yang dingin dan hati yang berani." tegasnya.
Menurut pengakuan Kwon Mina, mantan pemimpin AOA ini, Jimin , yang diduga diintimidasi selama bertahun-tahun, meski Mina berharap bahwa suatu saat nanti perlakuan Jimin akan berubah terhadapnya.
KwonBaca Juga: Wow, Begitu Fantastis hanya dalam Waktu Tiga Bulan Akun Instagram Song Joong Ki Mencapai Rekor Baru
"Sejak saya berusia 17 hingga 27 tahun, saya diintimidasi oleh Shin Jimin. Saya tidak tahu mengapa, tetapi dia menyakiti saya setiap hari dengan kata-kata dan tindakannya. Ketika saya tumbuh dewasa, melalui awal hingga pertengahan 20-an, saya percaya bahwa jika saya mencoba yang terbaik dan bekerja lebih keras daripada orang lain - jika saya tidak memberinya alasan untuk membenci saya - maka Jimin akan belajar untuk menyukai saya juga," imbuhnya.
Karena hal itu pun, Kwon Mina mengakui bahwa dia pernah melakukan upaya bunuh diri sebanyak dua kali saat kontraknya dengan FNC Entertainment akan berakhir.
Pada saat saya berusia 26 tahun, saya berada di ujung tali. Sebelum kontrak saya habis, saya mencoba bunuh diri dua kali, dengan meminum ratusan pil tidur. Tetapi saya hanya pingsan selama beberapa hari dan akhirnya selamat dengan baik. Jika Anda belum pernah mengalami ini, Anda tidak tahu apa yang saya dengar, apa yang telah saya alami, hal-hal yang sama sekali tidak masuk akal." katanya.
Baca Juga: Song Hye Kyo Dibalik Seragam Sekolah yang Membawa Berkah, Hingga Mengaku Sulit Berbahasa Mandarin
Bahkan Mina mengakui, sesama anggota AOA tidak benar-benar membantunya dan mendukungnya untuk buka suara.
"...Tapi mereka juga tidak mengalami apa yang saya alami. Mereka bukan aku. Dan mereka mungkin tetap di sisiku dan bahkan mengkritik Shin Jimin atas namaku… jadi aku mungkin menganggap mereka benar-benar berada di sisiku. Tetapi tidak ada dari orang-orang itu yang berbicara untuk saya. Tak satu pun dari mereka akan pernah. Yah, mungkin kecuali satu teman. Dan korban lain yang diintimidasi seperti saya. Dan saya pikir ada satu orang lain yang mungkin setuju untuk menjadi saksiku… Hanya itu yang saya miliki. Saya tidak pernah bisa melawan," lanjutnya.
Dia menyatakan kembali bahwa Jimin tidak pernah menawarkan permintaan maaf yang tulus meskipun merilis pernyataan resmi.
"Saya tidak pernah menerima permintaan maaf yang tulus dari Shin Jimin. mungkin telah mengucapkan kata-kata, "Maafkan aku." Tapi dia juga bilang dia tidak ingat apapun. Dia memaksakan permintaan maaf keluar dari mulutnya dan meninggalkan rumah saya dengan terlihat sangat gelisah. Saya bahkan tidak tahu mengapa dia datang jika dia akan bertindak seperti itu. Begitu dia sampai di rumah saya, dia menjadi sangat marah dan bahkan mulai mencari pisau. Dan saya tidak menyangka pemimpin tim pria dan manajer lain akan datang juga. Saya sedang tidak tidur ketika saya duduk untuk berbicara dengan mereka," ungkap Kwon Mina.
Mina menggambarkan kesulitannya saat ini, mengatakan bahwa bahkan keluarganya menderita sangat menderita.
"Bagaimanapun, inilah yang terus saya coba sampaikan kepada semua orang. Anda terus bertanya, "Apakah tidak cukup saya membuatnya pensiun dari industri hiburan?" Tidak, aku masih bermimpi buruk tentang orang itu. Saya harus minum lebih banyak pil karena dia. Saya terus ingin menyakiti diri saya sendiri dan mati. Ketika saya bertanya pada diri sendiri mengapa saya merasakan hal yang saya lakukan, saya hanya bisa menganggapnya sebagai alasan. Mengapa saya mengunggah gambar pergelangan tangan saya yang berdarah? Saya ingin teman-temannya melihat. Mungkin mereka akan memberi tahu dia. Saya sudah mencoba untuk menghubunginya tetapi dia tidak mau menjawab saya. Saya tidak tahu apakah dia mengubah nomornya atau apa," kata Kwon Mina.
"Merugikan diri? Saya melakukannya setidaknya sekali setiap tiga hari. Itu bukan tubuhnya, itu milikku. Keluarga saya menderita bersama saya. Orang-orang di sekitarku mengkhawatirkanku. Mereka ingin tahu mengapa saya terus melakukan ini… Saya melakukannya karena saya pikir semua ini sangat tidak adil, namun tidak ada cara bagi saya untuk menyelesaikannya. Sudah lama sekali saya tidak berhenti memiliki motivasi untuk apa pun. Aku tidak menangisi apapun dan segalanya. Untuk hidup seperti ini… Melihat diriku terus hidup seperti ini, terkadang aku merasa lebih baik jika aku berhenti hidup. Sejujurnya, saya tidak begitu takut lagi," keluh Mina.
Dia menutup postingan yang panjang dan mendetail dengan pengingat bahwa dia adalah korbannya.
"Tapi sungguh. Saya benar-benar ingin duduk satu lawan satu dengannya dan membicarakannya. Perangi itu. Mintalah permintaan maaf… atau sesuatu. Satu dekade adalah waktu yang lama. Anda semua mungkin tidak pernah mengerti, tetapi saya adalah korban yang terlibat dan saya mengingat semuanya. Saya akan mengingatnya selamanya. Saya harus menyerah pada karir yang dulu menjadi tujuan saya. Saya harus berjalan keluar dari impian saya sendiri yang menjadi kenyataan. Jadi tidak, kecuali Anda juga telah mengalami persis seperti yang saya alami, Anda tidak akan pernah tahu apa yang saya rasakan saat itu dan mengapa saya terus hidup seperti ini." pungkas Mina.***