JURNAL SOREANG – Dewa sedang melanjutkan liburan sekaligus bulan madunya bersama Nana di resort milik keluarganya.
Pasha yang melihat kebersamaan mereka turut bahagia dengan kebahagiaan mereka.
"Aku ikut berbahagia karena akhirnya Nana bisa bahagia bersama Dewa," ucap Pasha dalam hati.
Baca Juga: Ramalan Zodiak 10 Maret 2021 Pisces: Biarkan Hatimu Mengatur Pikiranmu Kali Ini
"Mas semenjak papa kamu meninggal apa kamu sering kesini?" Tanya Nana.
Dewa mengungkap sebenarnya ada rasa traumatik di benak mamanya namun ia belum begitu tahu persis penyebabnya itu.
Tapi yang jelas papanya itu pernah dipergoki mamanya ketika pak Rama bersama bu Sari sedang berada di resort miliknya.
Keributan sempat terjadi ketika bu Farah bertemu dengan selingkuhan suaminya itu.
Di malam hari ketika Dewa sedang bersama Nana keduanya merasa kebingungan ketika hendak berbulan madu.
Akhirnya Dewa yang tak bisa tidur kemudian mengajak Nana keluar mencari udara malam di lingkungan vila kamar mereka.
Nana merasa kedinginan ketika ia di luar kamar terlebih udara resort begitu dingin malam itu.
Alya terbangun dari tidurnya karena sebelumnya ia sempat pingsan di depan keluarga Buwana.
Tak sengaja ketika Alya berencana mengelilingi vila, ia melihat Dewa dan Nana sedang bermesraan di halaman vila di dekat kamarnya.
Dewa dan Nana duduk di kursi taman berdampingan.
Kala itu Nana masih penasaran tetap bertanya kepada suaminya mengapa ibu mertuanya itu merasa trauma datang ke vila ini.
Dewa yang belum mengetahui alasan mamanya itu belum berencana mencari tahu, tapi suatu saat ia akan menanyakannya juga perihal rasa trauma bu Farah terhadap resort peninggalan suaminya itu.
Tiba-tiba suara petir mengagetkan Nana yang berada di samping Dewa langsung ditenangkan oleh suaminya dengan menutup telinganya Nana.
"Aku gak pernah nyangka malam ini akan tiba di pernikahan terpaksa," tutur Nana dalam hati.
Hal yang dirasakan Nana seolah dijawab oleh perasaan Dewa walaupun mereka tak berterus terang secara langsung namun dapat tersampaikan melalui sikap keduanya.
Dewa merasa bersalah, ia seharusnya bisa menurunkan gengsinya dan membicarakan hal ini kepada Nana.***