Ketika Anda memasukkan bakteri dan enzim ini ke dalam Miss V, hasilnya dapat mengganggu mikrobioma area kewanitaan dan membuat rentan untuk mengembangkan infeksi jamur atau vaginosis bakteri, ungkap dr Gersh.
Kedua infeksi yang dapat disembuhkan ini berkembang ketika keseimbangan jamur dan bakteri yang secara alami ada di Miss V dibuang.
"Menggunakan air liur sebagai pelumas memberikan badai yang sempurna untuk mengubah ekosistem vagina yang cukup untuk memicu salah satu infeksi ini," kata Dr. Gersh.
Baca Juga: Pose Ayu Dewi Dikelilingi Member WayV di ITA 2022, Netizen Iri: Mau Jadi Bu Ayu!
Selain itu, air liur kadang-kadang dapat memicu proses peradangan yang menyebabkan rasa gatal dan sensasi terbakar, menurut buletin American College of Obstetrics and Gynecology yang diterbitkan pada tahun 2020 di jurnal Obstetrics and Gynecology.
3. Air liur tidak memiliki kualitas pelumas
Bahkan jika Anda menghilangkan risiko tertular IMS atau infeksi vagina, air liur masih tidak disarankan.
"Ini tidak memiliki kualitas bawaan yang akan membuatnya menjadi pelumas yang baik," kata dr Gersh "Itu tidak memiliki konsistensi yang licin, menguap dan mengering lebih cepat, dan lebih jauh lagi, itu menjengkelkan."
Pelumas sendiri, dirancang untuk menciptakan kelicikan yang sangat mirip dengan pelumasan yang dihasilkan tubuh Anda sendiri. "Pelumasan menciptakan nuansa 'luncuran', yang membantu mengurangi gesekan," kata Dr. Gersh.