Benarkah Sering Menambahkan Garam ke Makanan Dapat Meningkatkan Risiko Kematian Dini? Begini Kata Penelitian

- 22 September 2022, 22:03 WIB
Benarkah Sering Menambahkan Garam ke Makanan Dapat Meningkatkan Risiko Kematian Dini? Begini Kata Penelitian
Benarkah Sering Menambahkan Garam ke Makanan Dapat Meningkatkan Risiko Kematian Dini? Begini Kata Penelitian /

Ketika mengikuti penelitian antara tahun 2006 hingga 2010, para peserta akan didata melalui kuesioner yang di bagikan kepada peserta.

Baca Juga: Tanggapi Isu Lionel Messi Kembali ke Barca, Cesc Fabregas Bakal Dukung sang Bintang Piala Dunia 2022 Qatar

Para peneliti menyesuaikan analisis mereka untuk memperhitungkan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi hasil, seperti usia, jenis kelamin, ras, kekurangan, indeks massa tubuh (BMI), merokok, asupan alkohol, aktivitas fisik, diet dan kondisi medis seperti diabetes, kanker dan penyakit jantung dan pembuluh darah. 

Mereka mengikuti peserta untuk median (rata-rata) 9 tahun. Kematian dini didefinisikan sebagai kematian sebelum usia 75 tahun.

Menambahkan garam ke makanan dikaitkan dengan risiko kematian dini yang lebih tinggi dari semua penyebab dan pengurangan harapan hidup.

Para peneliti menemukan bahwa risiko kematian bisa berkurang walaupun sedikit untuk orang yang biasa mengkonsumsi buah dan sayuran, meskipun hasil ini tidak signifikan secara statistik.

Baca Juga: 5 Tanda Umum Gejala Asam Urat, Jangan Abaikan Selagi Masih Bisa Diobati

"Kami tidak terkejut dengan temuan ini karena buah dan sayuran merupakan sumber utama potasium, yang memiliki efek perlindungan dan dikaitkan dengan risiko kematian dini yang lebih rendah," kata Prof. Qi.

Dia menambahkan: "Karena penelitian kami adalah yang pertama melaporkan hubungan antara menambahkan garam ke makanan dan kematian, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memvalidasi temuan sebelum membuat rekomendasi." Tambahnya.

Studi yang dilakukan Prof. Qi melibatkan banyak orang, Ini juga memiliki beberapa keterbatasan, yang meliputi: kemungkinan menambahkan garam ke makanan merupakan indikasi gaya hidup yang tidak sehat dan status sosial ekonomi yang lebih rendah.

Halaman:

Editor: Yoga Mulyana

Sumber: news-medical


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x