JURNAL SOREANG - Tidak sedikit pasangan suami istri yang telah menjalin hubungan rumah tangga menghadapi masalah konsep perbedaan keinginan, yaitu ketika dua pasangan tidak selaras tentang kapan dan seberapa sering harus melakukan hubungan intim.
Satu studi menemukan empat dari lima pasangan berurusan dengan perbedaan keinginan dalam waktu satu bulan mengenai hubungan intim.
Akan tetapi perbedaan keinginan tidak selalu tentang satu orang yang menginginkan hubungan intim lebih sering daripada yang lain.
Baca Juga: Dijamin Makin Lengket! 5 Tips Berhubungan Intim Pasutri Agar Puas Secara Bersamaan
Dilansir dari Mind Body Green, menurut pelatih hubungan intim holistik Pamela Joy, sebenarnya hanya masalah dua orang yang memiliki jenis keinginan yang berbeda dalam mengakses gairah, padahal tujuannya sama.
Ada dua model hasrat bercinta: hasrat spontan dan hasrat responsif. Hasrat spontan berarti Anda secara spontan akan merasa ingin berhubungan intim secara acak atau sebagai respons terhadap stimulus (contoh melihat orang berpakaian seksi).
Sedangkan hasrat responsif berarti Anda hanya merasa ingin berhubungan intim begitu Anda mulai menerima tindakan bercinta.
Baca Juga: Waspadai Posisi Berhubungan Intim Seperti Ini, Bisa Berujung Nginap di Rumah Sakit
"Secara budaya kita cenderung berpikir hanya ada satu model, dan itu adalah saya mendapatkan rangsangan bercinta, dan saya benar-benar siap untuk berhubungan intim. Model itu disebut keinginan spontan," jelas Joy.