JURNAL SOREANG - Ketika pasangan suami istri mencoba mengingikan hubungan intim yang lebih terasa puas, seringkali tujuan implisitnya adalah mencari cara untuk melakukannya lebih sering.
Ada banyak yang memfokuskan pada frekuensi sebagai penanda hubungan intim yang baik, padahal tidak seperti itu seharunya.
Seberapa sering pasangan harus melakukan hubungan intim sangat tergantung pada individu tertentu yang terlibat dan berapa jumlah bercinta yang terasa baik untuk masing-masing dari mereka.
Dilansir dari Mind Body Green, menurut Jessa Zimmerman, seorang terapis hubungan intim bersertifikat dan konselor pernikahan, satu masalah yang dapat dialami oleh beberapa pasangan adalah dengan mencoba mengejar "jumlah yang tepat" dari hubungan intim.
Dalam kehidupan pasutri, sering mereka menganggap bahwa bercinta hanya sebatas hubungan antara Mr P dan Miss V.
Oleh karena itu, ketika menginginkan hubungan intim yang lebih puas, fokus upaya yang tidak terucapkan adalah bagaimana membuat tindakan tertentu lebih sering terjadi.
Baca Juga: Waduh! Gara-Gara Main TikTok TKW Hongkong Ini Harus Masuk Penjara, Kok Bisa? Ini Kisah Lengkapnya
Jadi, jika Anda hanya berfokus untuk mewujudkan tindakan tertentu, lanjutnya, Anda berfokus pada hal yang salah, belum lagi bisa menciptakan semacam tekanan yang bahkan dapat meredam libido.