Luar Biasa, Pabrik Gula Bombana Bakal Kurangi Sampai 7,5 Persen Impor Gula Nasional

- 23 Oktober 2020, 10:40 WIB
Presiden Jokowi Meninjau Gudang Pabrik Gula Bombana, Sulawesi Tenggara, Kamis 22 Oktober 2020.
Presiden Jokowi Meninjau Gudang Pabrik Gula Bombana, Sulawesi Tenggara, Kamis 22 Oktober 2020. /Lukas/BPMI Setpres

JURNAL SOREANG - Pabrik gula yang baru diresmikan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Kabupaten Bombana, Sulawesi Tenggara, Kamis 22 Oktober 2020, dilansir memiliki kapasitas produksi 800-1.200 ton gula kristal putih per hari. Artinya kapasitas itu akan memenuhi 5-7,5 persen kebutuhan gula nasional setiap tahunnya, sehingga mengurangi defisit yang selama ini masih harus diimpor dari luar negeri.

Jokowi mengatakan, keberanian PT Prima Alam Gemilang untuk berinvestasi dalam membuka kebun tebu dan pabrik gula yang terintegrasi di Bombana, patut diapresiasi. Terlebih pabrik gula tersebut didukung teknologi modern dengan berbagai otomatisasi dalam operasinya, sehingga memiliki kapasitas produksi yang tergolong besar di Indonesia.

"Ini adalah sebuah keberanian. Keberanian membuka sebuah investasi dan usaha di tempat ini. Ini yang harus kita apresiasi dan hargai. Dimulai tiga tahun lalu dan sekarang selesai dan sudah berproduksi," kata Jokowi seperti dikutip dari laman resmi presidenri.go.id, Jumat 23 Oktober 2020.

Baca Juga: Masjid Ingin Salurkan Sayuran Gratis Bisa Hubungi Nomor IniBaca Juga: Masjid Ingin Salurkan Sayuran Gratis Bisa Hubungi Nomor Ini

Selain kapasitas produksi yang besar, Jokowi mengapresiasi serapan tenaga kerja dari investasi tersebut yang mencapai maksimal 15.000 orang. Jumlah itu total untuk tenaga kerja di kebun dan di dalam pabrik.

"Membuka industri, membuka pabrik gula, dan yang paling penting membuka lapangan kerja bagi masyarakat. Ini poin yang paling penting yang ingin saya garis bawahi," tutur Jokowi.

Menurut Jokowi, kondisi ekonomi saat ini cenderung membuat pengusaha lebih ingin menunggu dan melihat (wait and see) sebelum berinvestasi dan membuka usaha baru. Oleh karena itu pengoperasian pabrik gula Bombana dalam kondisi sekarang, terbilang sangat berani.

Baca Juga: MUI Kabupaten Bandung Minta Pemerintah Usahakan Vaksin Covid-19 yang Halal

Meskipun demikian, Jokowi optimistis bahwa investasi tersebut tidak akan sia-sia. Soalnya komoditas gula tanah air memang masih 'besar pasak dari pada tiang' di mana jumlah pasokan dalam negeri, masih jauh dari total kebutuhan atau konsumsi gula tahunan.

Setiap tahun, kata Jokowi, Indonesia membutuhkan komoditas gula sampai 5,8 juta ton. Namun selama ini, produksi dalam negeri baru bisa memenuhi sebanyak 2,1 juta ton, sehingga masih ada 3,7 juta ton (64 persen) yang harus dipenuhi dengan impor. 

Halaman:

Editor: Handri

Sumber: presidenri


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x