JURNAL SOREANG - Para pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM), kerap kali terbentur dengan kompetitor/lawan bisnis, yang lebih dahulu terjun di bidang produk yang sama.
Subiakto Priosoedarsono, praktisi branding selama 50 tahun, diundang ke siniar Kasisolusi untuk membongkar, bagaimana membuat produk yang dapat laku di pasaran bagi UMKM. Berikut ulasannya.
Tidak Berinovasi Disebabkan Ketakutan Pelaku UMKM
Saat ini, jumlah UMKM semakin banyak, kadang kala membuat takut para pelaku UMKM yang baru memulai.
Baca Juga: Dianggap Rasis kepada Halle Bailey, TikToker Gandhi Fernando Dikritik Warganet: Komentar Paling Keji
Takut produknya tidak cocok dengan target pasar, sehingga membuat UMKM kurang berinovasi.
Kerap kali, UMKM memilih untuk meniru produk lain yang lebih dikenal di masyarakat, agar laku di pasaran. Jika demikian, UMKM tersebut akan terus mengekor dengan brand yang sudah ada.
Contohnya produk ayam geprek yang menjamur di pasaran. Kita akan menemukan produk ayam geprek yang serupa.
Ayam krispi yang digeprek, lalu diberi sambal. Karena merasa kalau ada yang dibedakan, takut disebut bukan ayam geprek.