JURNAL SOREANG - Toko Gunung Agung dikabarkan akan menutup seluruh cabang secara permanen pada tahun 2023.
Pernyataan resmi direksi disampaikan bahwa, permasalahan biaya operasional yang semakin membengkak setiap bulannya menjadi salah satu faktor penyebabnya.
Masagung pendiri Toko Gunung Agung, yang memulai usahanya sejak tahun 1940-an, beliau mengawali usahanya dari mulai berdagang buku bekas hingga mencatatkan perusahannya ke pasar Bursa Efek Jakarta.
Bagaimana perjuangan Masagung hingga mencapai masa kejayaannya? Simak kisahnya disini!
Masa Kecil Tjio Wie Tay
Dilansir dari laman Wikipedia, Tjio Wie Tay menjadi anak yatim ketika dia masih berusia empat tahun, sejak saat itu kehidupan ekonomi keluarga mereka menjadi sangat sulit. Wie Tay tumbuh sebagai anak nakal yang suka berkelahi.
Ia juga punya kebiasaan "suka mencuri" buku-buku pelajaran kakak-kakaknya untuk dijual di pasar Senen guna mendapatkan uang saku. Karena kenakalan ini, ia tidak bisa menyelesaikan sekolah, meski sudah dikirim sampai ke Bogor dan sempat masuk di dua sekolah berbeda.