Network
JURNAL SOREANG- Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Jawa Barat bersama dengan Omni Hotelier menggelar seminar soal prospek bisnis hotel di Jawa Barat.
"Jawa Barat jangan menjadi sebatas penonton ketika daerah lain seperti Bali mendapatkan durian runtuh dengan banyaknya event internasional," kata Ketua PHRI Jawa Barat, Herman Muchtar di Hotel Horison, Selasa 29 November 2022.
Lebih jauh Herman mengatakan, dengan gelar KTT G20 di Bali pihak hotel dan pariwisata mendapatkan pemasukan Rp7,5 triliun.
Baca Juga: Berapa Gaji TKI Arab Saudi yang Bekerja di Hotel dan Restoran? Berikut Rincian Nominalnya
"Belum lagi adanya rencana empat atau lima lagi event internasional di Bali sehingga mereka akan mendapatkan pemasukan yang besar," katanya.
Sedangkan hotel-hotel di Jawa Barat masih sepi dari event besar sehingga okupansi hotel rata-rata 40 persen di Jawa Barat.
"Sedangkan rata-rata di Bandung memiliki okupansi hotel sekitar 50 persen. Kalau para pejabat sih ngomongnya okupansi hotel sampai 90 persen," katanya.
Baca Juga: Program Hotel Sebagai Tempat Isolasi Bisa Terancam, PHRI Setuju Hentikan Layanan, Ini Masalahnya
Dia menambahkan, dunia hotel dan restoran harus didukung dan didorong pemerintah termasuk dunia perbankan.
"Saat ini memang masih masa pemulihan sehingga kami minta ada perpanjangan masa relaksasi kredit perbankan. Kami repot kalau masih masa pemulihan lalu ditagih kredit bank," katanya.
Acara dihadiri Perwakilan dari Disbudpar Jawa Barat dan Disbudpar Kota Bandung serta pimpinan/CEO Omni Hotelier Dewa Lipur.
Selain itu, acara juga diisi dengan kerja sama PHRI Jawa Barat dengan berbagai perguruan tingginya seperti Unpas, NHI, Stiepar Yapari Aktripa, STBA Yapari, Telkom University dan LPP Ariyanti.***
