Network
JURNAL SOREANG- Bagi Umayah, berjualan bawang hitam telah menjadi solusi finansial di tengah pandemi. Tidak banyak, katanya, keuntungan yang didapatnya.
Tapi di tengah kesulitan ekonomi seperti di masa pandemi ini dia merasa sudah sangat beruntung masih bisa membiayai kebutuhan hidup sehari-hari. Terlebih ketika sang suami dirumahkan akibat pandemi Covid-19.
“Saya mengucap syukur kepada Allah, karena menjelang pandemi Covid-19, saya sudah memulai usaha dagang black garlic,” ujar nenek empat cucu itu ketika dihubungi di rumahnya, Sanggar Indah Banjaran Kabupaten Bandung, Kamis, 7 Oktober 2021.
Baca Juga: Usaha Sampingan Kreatif dengan Modal Minim, Simak Idenya
Bawang hitam yang dijualnya adalah hasil produksi sendiri. Per dua minggu dia panen dan mendistribusikan bawang hitam ke para pelanggannya.
Tidak banyak jumlah produksinya, hanya 10 kilo gram bawang putih yang harus dipermentasi selama dua minggu untuk menjadi bawang hitam.
Setelah jadi bawang hitam, bawang putih 10 kilo gram itu susut hampir setengahnya.
Karena penyusutan dalam proses produksi, maka harga bawang hitam yang dijualnya terbilang tinggi jika dibandingkan dengan harga bawang putih.
Baca Juga: Bingung Menentukan Usaha Sampingan yang Akan Dijalankan, Simak 3 Tipsnya
