JURNAL SOREANG- Umayah mengucap syukur kepada Allah, karena menjelang pandemi Covid-19, dia sudah memulai usaha dagang bawang hitam alias black garlic di rumahnya, Sanggar Indah Banjaran Kabupaten Bandung.
Berjualan bawang hitam telah menjadi solusi finansial di tengah pandemi bagi nenek empat cucu ini.
Tidak banyak, katanya, keuntungan yang didapatnya. Tapi di tengah kesulitan ekonomi seperti di masa pandemi ini Umayah merasa sudah sangat beruntung masih bisa membiayai kebutuhan hidup sehari-hari. Terlebih ketika sang suami dirumahkan akibat pandemi Covid-19.
Baca Juga: Hobi Rebahan? Simak 3 Usaha Sampingan yang Cocok untuk Kaum Rebahan Dengan Modal Minim
Bawang hitam yang dijualnya adalah hasil produksi sendiri. Per dua minggu dia panen dan mendistribusikan bawang hitam ke para pelanggannya.
Tidak banyak jumlah produksinya, hanya 10 kilo gram bawang putih yang harus dipermentasi selama dua minggu untuk menjadi bawang hitam.
Setelah jadi bawang hitam, bawang putih 10 kilo gram itu susut hampir setengahnya.
Karena penyusutan dalam proses produksi, maka harga bawang hitam yang dijualnya terbilang tinggi jika dibandingkan dengan harga bawang putih.