DPR Minta Pembangunan Lingkungan Hidup dan Kehutanan dapat Menggerakkan Roda Ekonomi Masyarakat

- 26 Agustus 2021, 22:42 WIB
Anggota DPR, Johan Rosihan yang meminta pembangunan lingkungan hidup dan kehutanan dapat menggerakkan ekonomi
Anggota DPR, Johan Rosihan yang meminta pembangunan lingkungan hidup dan kehutanan dapat menggerakkan ekonomi /FPKS DPR/

JURNAL SOREANG- Anggota Komisi IV DPR RI, Johan Rosihan menuturkan  fokus Pembangunan Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) tahun 2022 nanti adalah memperkuat sumbangan tapak untuk pemulihan ekonomi nasional dan reformasi struktural.

Untuk itu, anggaran 2022 harus diprioritaskan untuk program-program konkret di tingkat tapak dan tidak boleh hanya mengulang pelaksanaan program di tahun sebelumnya.

"Saya berharap sektor LHK dapat menggerakkan roda ekonomi masyarakat dan membantu pemerataan ekonomi wilayah sesuai dengan potensinya, misalnya potensi pariwisata forestry dan lingkungan konservasi serta penguatan padat karya dan ketahanan pangan nasional," kata Johan setelah mengikuti Rapat Kerja Komisi IV bersama Menteri Lingkungan Hidup dan kehutanan beserta jajarannya di Gedung Parlemen, Kamis 26 Agustus 2021.

Baca Juga: Utang Perusahaan Pengguna Kawasan Hutan kepada Pemerintah Capai Rp2,643 Triliun, Ketua Komisi IV DPR RI:Segel!

Legislator Senayan ini Meminta Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) segera menyiapkan program konkret untuk meningkatkan industry pengolahan berbasis Pertanian, kemaritiman dan non agro yang terintegrasi, serta memperbaiki proses pengurusan izin yang lebih memudahkan masyarakat untuk pengajuan hutan kemasyarakatan.

"Hal ini sangat penting dalam usaha peningkatan ekonomi nasional sebab realisasi selama ini per Agustus 2021masih sangat rendah, yakni hanya 1,06% untuk penguatan ekonomi pariwisata serta 26,12% untuk program padat karya,"ungkap Johan.

Politisi PKS ini menegaskan agar KLHK lebih mempersiapkan dan menata program-program bantuan sosial (bansos) yang lebih tepat sasaran untuk masyarakat di dalam dan sekitar Kawasan hutan serta program padat karya yang lebih luas menjangkau dan membantu kehidupan masyarakat kehutanan.

Baca Juga: Problem Pembabatan Bambu di hutan Wilayah Sukasari Purwakarta dilaporkan ke polisi

"Saya melihat rata-rata realisasi program cash for work dalam mendukung program padat karya berupa aliran dana kepada masyarakat baru terealisasi sekitar 33,42% selama tahun ini, jadi perlu penataan yang lebih serius," ujar Johan.

Halaman:

Editor: Sarnapi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x