JURNAL SOREANG - Terpilih menjadi wakil Polresta Bandung dalam penilaian Kampung Tangguh ke tingkat Polda Jawa Barat, hanyalah bonus bagi Desa Tenjolaya, Kecamatan Pasirjambu, Kabupaten Bandung. Soalnya tujuan kesiapsiagaan dan penerapan protokol kesehatan yang ketat di desa itu, sejatinya adalah untuk melindungi warga dari paparan Covid-19.
Banyak pakar epidomologi melansir bahwa beberapa kunci utama dalam mengendalikan pandemi adalah pemeriksaan (testing), pelacakan (tracking) dan isolasi (isolating). Soalnya hal tersebut memang pada intinya memisahkan mereka yang terpapar agar tidak menulari yang sehat.
Meskipun demikian, idealnya hal tersebut tidak hanya dilakukan oleh para petugas medis dan instansi terkait di pemerintahan pusat hingga kota/kabupaten. Namun masyarakat umum bersama pemerintahan di level terendah pun sebaiknya bisa menerapkan metode serupa.
Baca Juga: Tiga Korban TPPO Dari Empat ABK Pulang Ke Indonesia Difasilitasi KBRI Bangkok
Hal itulah yang dilakukan oleh pemerintah dan masyarakat Desa Tenjoyala, sejak awal merebaknya pandemi Covid-19 pertengahan Maret lalu. Tak hanya memikirkan dampak ekonomi, namun pencegahan dan pemutusan mata rantai penyebaran Covid-19 pun dilakukan dengan intensif di desa tersebut.
Bukan sekedar pos pemeriksaan suhu tubuh, Desa Tenjolaya pun memiliki kelengkapan lain dalam mencegah penyebaran Covid-19, layaknya gugus tugas di level yang lebih tinggi. Desa ini juga memiliki pos keamanan, balai kesehatan, ruang data penerima bantuan sosial, rumah isolasi hingga dapur umum khusus Covid-19.
Kepala Desa Tenjolaya Ismawanto Somantri mengatakan, ide tersebut sebenarnya sudah muncul sejak awal pandemi seperti imbauan dari pemerintah pusat. Namun ia tak menampik jika pemicu realisasinya adalah ketika terjadi kepanikan warga saat seorang perantau pulang kampung dan terindikasi Covid-19.
Baca Juga: Ini Proses Umrah Saat Pandemi. Calon Jemaah Umrah Nginap Dua Malam di Jakarta
"Perantau yang bersangkutan ketika itu pulang dari Jakarta dan tak lama berselang istrinya mengalami demam tinggi. Warga sempat panik dan khawatir itu indikasi Covid-19. Kami pun langsung menyewa sebuah rumah milik warga untuk dijadikan tempat khusus isolasi bagi mereka," kata Somantri, Jumat 30 Oktober 2020.