Ketika Para Siswa SMP PCI Kunjungi Makam Boscha, Siapa kah Tokoh Ini? Apa Jasanya Buat Indonesia?

- 21 April 2024, 13:37 WIB
para peserta Academic Camp SMP PCI Baleendah diajak berziarah ke makam dan rumah kediaman Karel Albert Rudolf Bosscha (15 Mei 1865 – 26 November 1928).
para peserta Academic Camp SMP PCI Baleendah diajak berziarah ke makam dan rumah kediaman Karel Albert Rudolf Bosscha (15 Mei 1865 – 26 November 1928). /Istimewa /

JURNAL SOREANG - Kegiatan Academic Camp yang digelar untuk siswa Kelas 9 SMP Prima Cendeki Islami (SMP PCI) Baleendah Kabupaten Bandung, menyuguhkan materi yang berbeda setiap harinya.

Academic Camp yang berlangsung tiga hari dari tanggal 18 sampai dengan 20 April 2024 dengan mengambil tempat di Sekolah Alam SMP PCI di Warnasari Pangalengan itu, berlangsung menyenangkan.

 

Di tengah kehijauan kebun teh, pada hari pertama, para siswa dibekali pemantapan materi capaian hasil pembelajaran setiap mata pelajaran selama enam semester di SMP PCI.

Di hari kedua, bekerjasama dengan Brain Academy Ruang Guru, diberikan materi strategi belajar yang tepat dan menyenangkanuntuk studi lanjutan di sekolah menengah.

Di hari ketiga, secara khusus para peserta Academic Camp diajak berziarah ke makam dan rumah kediaman Karel Albert Rudolf Bosscha (15 Mei 1865 – 26 November 1928).

Baca Juga: Bagaimana Strategi Belajar yang Tepat? Begini Penjelasan Brain Academy kepada Para Siswa SMP PCI

Ia adalah seorang Belanda keturunan Jerman yang peduli terhadap kesejahteraan masyarakat pribumi Hindia Belanda pada era kolonial Belanda di akhir abad 19 dan awal abad 20.

Para peserta Academic Camp diajak ke makam Tuan Bosscha yang berada di rerimbunan hutan di samping hamparan kebun teh Malabar.

Tidak tanggung tanggung, kisah Tuan Bosscha diceritakan langsung oleh Guru Besar sejarah yang juga Staf Ahli Menteri Sekretaris Negara RI bidang Polhukam, Prof. Dr. Dadan Wildan, M. Hum.

 

Prof. Dadan memberi pernyataan, tidak setiap orang Belanda itu penjajah yang jahat. Yakni yang mengambil harta kekayaan dan mengeksploitasi penduduk pribumi.

Namun ada juga tokoh yang baik, meskipun tidak banyak, seperti Tuan Bosscha ini. Tuan Bosscha merupakan seorang pemerhati ilmu pengetahuan dan astronomi.

Tahun 1887, Bosscha muda di usia 22 tahun, datang ke tanah Jawa untuk bekerja di perkebunan pamannya.

"Tahun 1896, Bosscha mendirikan Perkebunan Teh Malabar hingga akhirnya menjadi juragan perkebunan teh di Pangalengan. Ia juga mendirikan Pabrik Teh Malabar dan Pabrik Teh Tanara," ungkap Prof. Dadan.

Baca Juga: Sebelum 'Bertempur' di Ujian Sekolah, Kelas 9 SMP PCI Baleendah Dibekali dengan Modal Ini

Pada tahun 1901 Bosscha mendirikan sekolah dasar bernama Vervoloog Malabar. Sekolah ini didirikan untuk memberi kesempatan belajar secara gratis bagi kaum pribumi Hindia Belanda, khususnya anak-anak karyawan dan buruh di perkebunan teh Malabar.

Hal ini agar mereka mampu belajar setingkat sekolah dasar selama empat tahun. Sekolah Rakyat ini dibangun atas kebaikan hati juragan teh Bosscha.

Sebagai orang kaya perkebunan, Tuan Bosscha ikut juga mendirikan Technische Hoogeschool te Bandoeng - atau sekolah tinggi teknik di Hindia Belanda yang sekarang menjadi Institut Teknologi Bandung (ITB).

 

Tidak berhenti sampai di situ, Pada tahun 1923, Bosscha menjadi penyandang dana pembangunan Observatorium Bosscha, peneropongan bintang terbesar di Hindia Belanda yang berada di Lembang, utara kota Bandung.

Bagi warga Pangalengan, Tuan Bosscha bukanlah penjajah. Ia telah menjadi penduduk pangalengan hingga akhir hayatnya. Ia tinggal di rumah pribadinya yang dibangun tahun 1896 yang berdiri kokoh selama 128 tahun hingga sekarang.

Para siswa SMP PCI, setelah berziarah dari makam Tuan Bosscha lalu berkunjung ke rumah Tuan Bosscha sekaligus mengeksplorasi sudut sudut ruangan di rumah yang tetap berdiri kokoh meskipun usianya sudah 128 tahun itu.

 

Tuan Bosscha dipandang sosok luar biasa yang banyak memberi jasa bagi warga Bandung dan Pangalengan. Dia meninggal dunia pada tahun 1928 dan dimakamkan di kebun teh Malabar Pangalengan.***

Editor: Sarnapi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah