Kurangi Resiko Bencana, BPBD Kabupaten Bandung Gelar Bimtek dan Pembentukan Destana

- 20 November 2023, 14:40 WIB
Kurangi Resiko Bencana, BPBD Kabupaten Bandung Gelar Bimtek dan Pembentukan Destana
Kurangi Resiko Bencana, BPBD Kabupaten Bandung Gelar Bimtek dan Pembentukan Destana /Jurnal Soreang /Humas Pemkab Bandung

JURNAL SOREANG - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah melaksanakan bimbingan teknis (Bintek) pemberdayaan masyarakat dan pembentukan desa tangguh bencana (Destana) tahun 2023.

Kegiatan tersebut digelar di Aula Kantor Desa Pananjung Kecamatan Cangkuang Kabupaten Bandung, Senin 20 November 2023.

Dalam agenda ini, sejumlah unsur dari masing-masing desa di Kecamatan Cangkuang hadir pada kegiataan tersebut.

Baca Juga: Gagalkan Pasokan Senjata Diduga ke Kelompok Separatis Papua, Satgas Sita Laras Panjang Hingga Senapan Angin

Bupati Bandung Dadang Supriatna melalui Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Bandung, Ruli Hadiana mengajak masyarakat untuk menjaga kelestarian alam karena Kabupaten Bandung memiliki bentangan alam yang sangat indah.

"Perlu diingat bahwa Kabupaten Bandung menyimpan banyak potensi ragam kejadian bencana alam maupun non alam mulai dari banjir, longsor, gempa bumi, kebakaran dan lain sebagainya," kata Ruli didampingi Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung Uka Suska Puji Utama dalam keterangannya, Senin siang.

Dijelaskan Ruli, kejadian ragam potensi bencana tersebut, tentunya tidak diharapkan kembali terulang dan seharusnya menjadi pengalaman yang sangat berharga dan berarti bagi semua pihak.

Baca Juga: RAMALAN HOKI SHIO PEKAN INI, 20-26 November 2022: Ternyata 2 Shio Ini Paling Beruntung Keuangannya

"Oleh sebab itu, guna mengantisipasi agar hal yang sama tidak terjadi, maka diperlukan langkah antisipasi sedini mungkin dengan membangun sinergi, kolaborasi serta akselerasi semua pihak," ujarnya.

Menurut Ruli, pencegahan dan penanggulangan bencana harus dilakukan secara holistik integratif, tidak bisa dilakukan secara sendiri-sendiri.

Sebagaimana, kata Ruli, disebutkan dalam Undang-Undang Nomor 24 tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana.

Baca Juga: Lepas Bantuan Kemanusiaan Tahap Dua ke Gaza, Palestina, Berikut Tekad Presiden Jokowi

Dalam aturan tersebut, papar Ruli, dinyatakan dengan tegas bahwa penanggulangan bencana merupakan tanggung jawab bersama, yakni tanggung jawab pemerintah pusat, pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten/kota, dunia usaha serta masyarakat.

Dalam perkembangan terkini, lanjut Ruli, pendekatan yang digunakan dalam penanggulangan bencana sudah mengalami pergeseran, dari pendekatan penyelamatan, kepada pendekatan pengurangan risiko bencana.

"Sebagaimana disebutkan melalui Peraturan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Nomor 1 tahun 2012 bahwa perlu dikembangkan strategi penanggulangan bencana yang berbasis masyarakat. Salah satunya di antaranya adalah pengembangan desa/kelurahan tangguh bencana, dengan tujuan untuk membentuk struktur desa dan kelurahan sebagai antisipasi masyarakat supaya tanggap, siaga serta sigap terhadap kondisi kebencanaan," imbuhnya.

Baca Juga: Presiden Jokowi Sampaikan Hasil Pertemuan dengan Presiden AS Soal Gaza Palestina, Ternyata Hasilnya Begini

Artinya, sambung Ruli, sebelum ada bencana, sudah siap menghadapinya baik dari struktur administrasi maupun struktur budayanya.

Oleh karena itu, pihaknya meminta desa dan kelurahan dengan berbagai komunitas yang ada di wilayahnya, lebih proaktif dalam melakukan tahapan-tahapan pengurangan risiko terjadinya bencana.

"Mulai dari pembentukan Forum Pengurangan Risiko Bencana, rekrutmen dan mengorganisasi para relawan untuk bersama-sama membuat perencanaan penanggulangan bencana, melaksanakan kegiataan pelatihan dan simulasi, sosialisasi, serta kegiataan lainnya," harapnya.

Baca Juga: 4 Shio dengan Keberuntungan Tertinggi BESOK, Selasa 21 November: Tikus Besiap Kejutan Rezeki, Ayam Banjir Hoki

Pada kesempatan ini, pihaknya juga mengapresiasi atas kinerja BPBD Kabupaten Bandung atas inisiatifnya membuat komitmen bersama pembentukan dan pengembangan desa/kelurahan tangguh bencana.

"Minimal apa yang kita laksanakan dapat tercapai tujuan sebagai berikut, terbentuknya kelembagaan forum desa tangguh bencana di setiap desa, khususnya di Kecamatan Cangkuang," ucapnya.

Harapan lainnya, sambung Ruli, terakomodirnya anggaran yang memadai pada APBD desa bagi terwujudnya program desa tangguh bencana.

Baca Juga: Mantulpis! Ketiga Kalinya Kabupaten Bandung Ekspor Kopi Ke Luar Negeri, Negara Mana Saja?

Selain itu, kata ia, juga mendorong tumbuhnya dan berkembangnya partisipasi masyarakat di tingkat desa dalam mendukung terbentuknya desa tangguh bencana.

Ruli menyebut, dipilihnya Kecamatan Cangkuang sebagai lokasi kegiataan sebab memiliki kontur wilayah yang beragam, mulai dari dataran rendah sampai dengan perbukitan.

Di Kecamatan Cangkuang itu, terang Ruli, terdapat tujuh desa yang dilibatkan dalam kegiataan pemberdayaan masyarakat dalam pembentukan desa tangguh bencana.

Baca Juga: Dalami Foto Pertemuan Firli Bahuri dan SYL, Polda Metro Jaya Gandeng Sejumlah Pihak, Siapa Saja?

"Adapun potensi ragam bencana yang terdapat di Kecamatan Cangkuang yang tersebar di beberapa desa mulai dari bencana banjir, longsor, angin kencang, kebakaran, kekeringan dan lain sebagainya," pungkasnya.***

Ikuti terus dan share informasi Anda di media sosial Google News Jurnal SoreangFB Page Jurnal SoreangYouTube Jurnal SoreangInstagram @jurnal.soreang dan TikTok @jurnalsoreang 

Editor: Yusup Supriatna


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah