Pedagang Pasar Banjaran Menolak Program Revitalisasi, Jamparing Institut: Pemerintah Harus Bijak Melihat Warga

- 26 Maret 2023, 20:33 WIB
Dadang Risdal Aziz Direktur Jamparing Institut pemerhati kebijakan pemerintah saat menghadiri audensi yang digelar DPRD kabupaten Bandung.
Dadang Risdal Aziz Direktur Jamparing Institut pemerhati kebijakan pemerintah saat menghadiri audensi yang digelar DPRD kabupaten Bandung. /Rustandi/Jurnal Soreang

Menurut Dadang Risdal Aziz, ketika rencana program pembangunan sejalan dengan harapan dan keinginan masyarakat tentu tidak akan ada bahasa penolakan.

"Kalau melihat kondisi saat ini, pemerintah melalui dinas terkait mungkin tidak kesepakatan dengan pedagang. Sehingga, mereka menolak program revitalisasi itu," jelasnya.

Baca Juga: Berikut Jadwal Imsakiyah Untuk Wilayah Kabupaten Pangandaran Lengkap Satu Bulan Ramadhan 2023

Risdal sapaan akrab direktur Jamparing institut mengatakan, ketika program pembangunan mendapat penolakan dari warga, pihak eksekutif dan legislatif harus melakukan kajian ulang.

"Harus dikaji ulang, kenapa bisa ditolak. Kalau terus dilaksanakan, terkesan program memaksakan diri meski belum dibutuhkan oleh pedagang," katanya.

Risdal mengakui, dirinya banyak mendapat inbox di media sosial mungkin dari pedagang pasar Banjaran.

Baca Juga: Panwascam Cangkuang Gelar Sosialisasi Pengawasan Partisipatif dengan Cara Unik dan Kreatif, Seperti Apa?

"Ya, beberap kali saya mendapat inbox di medsos dari pedagang pasar. Mereka memberitahukan, kondisi di lapangan terkait program revitalisasi pasar," akunya.

Melihat data dan informasi yang diterima Jamparing Institut, Risdal menegaskan pro kontrak program revitalisasi pasar Banjaran perlu disikapi serius.

"Saya harap pihak birokrasi, eksekutif dan legislatif bisa duduk bersama dengan pedagang pasar agar terungkap apa sebenarnya yang terjadi," tuturnya.

Halaman:

Editor: Rustandi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x