Baca Juga: Polresta Bandara Soetta Ungkap Kasus Pemerasan Calon Pekerja Migran: Tersangka Pura-Pura Jadi Polisi
Lebih lanjut disampaikan bahwa untuk menjadi seorang PMI dibutuhkan kesiapan mental dalam diri sebelum bekerja ke luar negeri serta berangkat secara prosedural atau legal agar berada dalam radar perlindungan negara.
Sementara Direktur Penempatan Kawasan Amerika Dan Pasifik Mocharom Ashadi, S.Ag., mengungkapkan bahwa pemerintah sekarang ini sangat menghargai PMI sebagai pahlawan devisa.
Oleh karenanya keberangkatan PMI yang dilakukan secara formal ke luar negeri sekarang ini sudah terbiasa diantarkan oleh para menteri atau pejabat.
"Bahkan, akhir tahun lalu Presiden Joko Widodo pernah melepas keberangkatan para pekerja migran ini karena presiden sangat memahami arti penting para pekerja migran bagi negara," ungkap Mucharom.
Ketua Yayasan Kusuma Cahaya Global Leonita Kusumaningrum, S.Pd.K., mengungkapkan bahwa sebagai penyelenggara ia sangat berterimakasih kepada BP2MI yang telah melaksanakan sosialisasi di Desa Gunungleutik, Ciparay, ini.
"Warga desa ini ada sekitar 11.000 jiwa, dimana sebagian memerlukan adanya peluang dan kesempatan bekerja di luar negeri, untuk lebih meningkatkan kesejahteraan keluarganya," ungkap wanita yang biasa disapa Leoni ini.
Secara pribadi Leoni mengungkapkan bahwa program yang diberikan oleh Kepala BP2MI Benny Rhamdani ini sangat membantu warga Desa Gunungleutik.