“Programnya bagus, Bupati bisa mendengarkan keluh kesah langsung dari masyarakat tanpa harus melalui birokrasi yang panjang dan berbelit," akunya.
"Tetapi disisi lain penggunaan anggaran makan minum untuk kegiatan ini sangat fantastis, satu desa menghabiskan anggaran puluhan juta lebih," tuturnya.
Bila 18 Desa menghabiskan miliaran, maka asumsi dari 270 Desa di Kabupaten Bandung akan menghabiskan puluhan miliar rupiah dan memang sebuah jumlah yang fantastis.
Lebih lanjut Risdal mengatakan, Output dari kegiatan Rembug Desa tersebut tidak jelas ukuran keberhasilannya. Meski, dalam beberapa kesempatan Bupati menyampaikan kegiatan Rembug Desa tersebut diharapkan akan menumbuhkan peluang usaha baru dan menekan angka pengangguran.
"Melalui Rembug Desa, pemkab Bandung ingin menciptakan 35.000 pengusaha baru, juga untuk menekan laju inflasi melalui pemberdayaan ekonomi," katanya.
Artinya, tambah Risdal, dari tujuan kegiatan menjadi bias karena berubah-ubah, sehingga mendapat sorotan publik khusunya dalam penggunaan anggaran.
“Harusnya ada laporan secara berkala terkait output dari kegiatan itu, baik dari sisi pemakaian anggaran maupun output capaian, sehingga masyarakat bisa mengerti dan bisa memahami," lanjut Risdal.
Baca Juga: 6 Pemain Chelsea yang Pindah ke Arsenal Selain Jorginho, Salah Satunya Ada David Luiz