Ingin Badan Usaha Milik Desa (BUMDES) Sukses? Ini Kuncinya Menurut Dosen FEB UNPAD dan Dosen Komunikasi

- 25 Januari 2023, 16:10 WIB
Ini kepsionnya: NARASUMBER, Kades, Direktur Bumdes, dan perwakilan pengurus organisasi desa berbaur bersama saat mengikuti seminar Pengelolaan Pelaporan Keuangan dan Digital Marketing Bumdesa dan PKK Desa Tarumajaya.
Ini kepsionnya: NARASUMBER, Kades, Direktur Bumdes, dan perwakilan pengurus organisasi desa berbaur bersama saat mengikuti seminar Pengelolaan Pelaporan Keuangan dan Digital Marketing Bumdesa dan PKK Desa Tarumajaya. /Istimewa /

Marketing yang dilakukan secara digital, dapat dilakukan seluruh pemangku kepentingan desa, tidak hanya Kepala Desa dan petangkat organisasinua, tetapi juga seluruh organisasi masyarakat yang strategis dalam mempublikasikan desa.

Hal itu disampaikan Dr Eriyanti Nurmala Dewi, M.Ikom, dosen Ilmu Komunikasi yang juga pernah menjadi wartawan.

Menurutnya, banyak cara memasarkan desa dan yang paling murah dan mudah adalah dengan memanfaatkan berbagai media sosial seperti Youtube, IG, WA, FB, dll.

Baca Juga: Dorong Peningkatan Ekonomi Masyarakat, Wabup Sahrul Gunawan Optimalkan Permodalan Untuk Kemajuan BUMDes

Semua platform itu bukan hanya mudah dalam mengoperasikannya tetapi dari segi biaya pun cukup terjangkau.

"Selama terkoneksi internet, siapapun dalam memposting apapun. Tentu dalam hal ini yang posting adalah informasi-informasi yang positif tentang desa," kata Eriyanti.

Untuk dapat memasarkan desa secara digital, netizen (masyarakat) dapat memposisikan dirinya sebagai produsen informasi. Artinya, netizen harus membuat perancangan informasi.

Mulai dari isi konten, waktu untuk memposting konten, maupun intensitas postingan. Dengan perencanaan konten seperti itu, digital marketing desa dengan menggunakan media sosial akan lebih berdampak pada audiens sasaran.

Baca Juga: Saatnya Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Bangkit, Apalagi Pemerintah Sudah Keluarkan PP No. 11 Tahun 2021

Pada kesempatan ini, Eriyanti juga menegaskan pentingnya etika dalam membuat isi konten. Kesalahan yang banyak dilakukan netizen pada saat membuat konten adalah tidak mengenal etika dalam tayangan informasi. Sehingga banyak informasi yang akhirnya menyesatkan.

Halaman:

Editor: Sarnapi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x