Tempat Bersejarah di Cimaung, Radio Malabar, Pemancar Ark Yang Paling Kuat di Dunia, Dapat Menjangkau Benua

- 13 Juni 2022, 18:28 WIB
Para petugas radio Malabar sedang berfoto bersama di depan megahnya statiun radio Malabar pada masa itu
Para petugas radio Malabar sedang berfoto bersama di depan megahnya statiun radio Malabar pada masa itu /

JURNAL SOREANG  - Desa Cimaung yang berada di Kabupaten Bandung kian terkenal setelah Jenazah Eril dimakamkan disana.

Eril putra Ridwan Kamil dimakamkan di Cimaung Kabupaten Bandung Senin 13 Juni 2022.

Desa Cimaung pun dipenuhi oleh ribuan masyarakat yang ingin datang ke makam Eril.

Namun tahukah anda bahwa Cimaung merupakan daerah yang bersejarah.

Baca Juga: Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil Akan Memimpin Salat Jenazah Putranya Eril, Masyarakat Dipersilahkan Ikut

Karena di kaki Gunung Puntang Desa Cimaung terdapat wisata sejarah, Radio Malabar yang dibangun pada masa kolonial Belanda.

Simak penjelasannya dibawah ini : 

Pada tahun 1917-1929 pemerintah Hindia Belanda mendirikan sebuah stasiun pemancar Radio Malabar.

Radio Malabar merupakan pemancar radio yang didirikan oleh Hindia Belanda di tahun 1917 dengan tujuan menjadi sarana komunikasi antara Indonesia sebagai Negara jajahan, dulu disebut Netherland Indies dengan pemerintahan Kolonial Belanda.

Baca Juga: UEFA Nations 2022: Prediksi Portugal vs Swiss, Mampukah Cristiano Ronaldo Pertahankan Kemenangan

Pada proses pendirian, radio pertama kali dipimpin oleh seorang teknisi dari Belanda yang bernama Dr. Cornelius Johannes de Groot hingga berhasil memimpin seluruh pembangunannya.

Dan kemudian diresmikan pada tanggal 5 Mei 1923 oleh Gubernur Jendral Hindia Belanda saat itu yaitu Dirk Fock.

Pada masa selanjutnya Radio Malabar membuka jasa komunikasi public bagi warga Belanda yang tinggal di Indonesia dan kemudian membuat sebuah ungkapan yang terkenal di masa itu, yaitu “Hallo Bandung”.

Radio Malabar merupakan sebuah prestasi yang patut dicatat sejarah dalam perkembangan radio dunia.

Namun sayang hampir tidak ada yang menuliskannya sampai sebuah situs di internet menyebutkan bahwa radio ini sebagai “world Most Powerfull Arc Transmitter Ever” ( pemancar ark yang paling kuat yang pernah ada di dunia).

Baca Juga: Kalah 0-1 dari Jordania, Bagaimana Peluang Timnas Indonesia di Piala Asia 2023?

Dengan semua kemampuan yang ada saat itu, komunikasi ke negeri Belanda yang berjarak lebih dari 12 ribu kilo meter berhasil dilakukan dan menjadi komunikasi nirkabel pertama di dunia yang dapat menjangkau jarak antar benua.

Stasiun ini murni pemancar, sedangkan stasiun penerimanya ada di daerah Padalarang (15 KM) dan di Rancaekek (18 KM).

Sedangkan tenaga listriknya dihasilkan dari beberapa PLTA yang khusus dibangun Belanda saat itu yaitu Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) di daerah Dago Utara.

PLTA di Dayeuh Kolot dan PLTA di Pangalengan lengkap dengan jaringan distribusinya hanya untuk memenuhi kebutuhan radio Malabar.

Baca Juga: Rekor Gila Cristiano Ronaldo di Timnas Portugal, Salah Satunya Hattrick di Final UEFA Nations League

Lebih jauh lagi Radio Malabar sebenarnya dapat dikatakan sebagai titik ujung dari sejarah berbagai aktifitas komunikasi modern di Indonesia.

Dalam riwayatnya, jaringan komunikasi yang melibatkan Radio Malabar turut menjadi latar belakang berdirinya organisasi yang disebut PTT, yang menjadi cikal bakal berdirinya PT.Telkom Indonesia dan PT. Pos Indonesia.

Selain stasiun pemancar di lokasi ini banyak dibangun bangunan lain yang dijadikan komplek perkantoran dan rumah dinas.

Pada area itu terdapat sebuah kolam yang diberi nama Kolam Cinta, karena bentuk kolam tersebut berbentuk lambang cinta. Tempat ini menjadi tempat favorit para meneer dan noni Belanda.***

Editor: Desi Nurhayati

Sumber: Taman Wisata Bougenville


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah