Diguyur Hujan Deras, Sungai di Ciwidey Meluap, Akibatkan Satu Jembatan Ambruk dan Akses 2 Desa Kini Terputus!

- 7 Juni 2022, 06:33 WIB
Diguyur Hujan Deras, Sungai di Ciwidey Meluap, Akibatkan Satu Jembatan Ambruk dan Akses 2 Desa Kini Terputus!
Diguyur Hujan Deras, Sungai di Ciwidey Meluap, Akibatkan Satu Jembatan Ambruk dan Akses 2 Desa Kini Terputus! /

JURNAL SOREANG - Curah hujan di bulan Juni ini terpantau masih sering turun dengan debit yang lumayan deras.

Seolah menjadi pertanda musim hujan tak akan cepat beralih pada musim kemarau, dampak dari semua itu kini menjadi masalah bagi masyarakat di sekitar aliran sungai.

Tak hanya longsong di sekitar pegunungan, banjir bandang pun menjadi ancaman yang mengintai bagi masyarakat di daerah aliran sungai maupun di lereng pegunungan.

Baca Juga: Resep Nasi Siram Sosis untuk Sarapan, Anak-anak Pasti Suka? Yuk Intip Cara Membuatnya, Kurang dari 10 Menit!

Hal ini pun dirasakan oleh masyarakat di daerah Ciwidey Kabupaten Bandung yang pada Senin sore terkena dampak dari musim penghujan ini.

Dilaporkan akibat hujan deras yang mengguyur sepanjang Senin 06 Juni 2022 sore hingga malam, sungai Ciwidey yang berada di Kecamatan Ciwidey Kabupaten Bandung meluap.

Dampak yang ditimbulkan dari luapan sungai adalah satu buah jembatan yang menghubungkan Kampung Warung di Desa Tenjolaya Pasirjambu dan Desa Neglasari Kecamatan Ciwidey ambruk diterjang luapan air.

Baca Juga: Prediksi Cinta Libra, Scorpio dan Sagitarius Hari Ini, Saatnya Melepaskan Masa Lalu

Jembatan penghubung dua desa yang membentang di atas sungai Ciwidey itu ambruk akibat tebing penahan di kedua sisinya tergerus banjir aliran air yang sangat deras.

Tak hanya merobohkan jembatan, pemukiman yang berada di sisi aliran sungai Ciwidey juga terancam ambruk, karena derasnya aliran sungai mengikis pinggiran sungai yang sebabkan beberapa rumah kini terancam dan sangat mengkhawatirkan.

Diberitakan dari laporan potongan video yang dikirimkan Kepala Desa Tenjolaya Kecamatan Pasirjambu, Ismawanto Somantri kepada Jurnal Soreang terlihat kalau debit air yang turun dari arah hulu atau atas sangat besar dan berwarna coklat bercampur lumpur.

Baca Juga: Ezra Walian Sebut Kemenangan Persib Bandung Atas Tanjong Pagar Bukanlah Target Utama, Lantas Apa?

Deras serta kotornya aliran air sungai Ciwidey itu pertanda di daerah hulu atau atas, saat ini sama sekali sudah tidak ada daerah resapan air akibat alih fungsi lahan yang sangat tidak terkendali.

Ismawanto Somantri menduga para petani liar baik secara individu maupun kelompok yang membuka lahan dan mengganti tanaman keras ke sayuran, menjadi penyebab utama banjir bandang yang kerap terjadi setiap hujan besar turun itu.

Dirinya juga menduga, penyebab lain banjir bandang ini juga disebabkan pembukaan lahan yang sedang dilakukan oleh perusahaan multi nasional PT.Geo Dipa.

Baca Juga: Pelatih Asal Singapura Ini Ternyata Pernah Berbaju Persib Bandung, Siapa Dia?

"Ya kemungkinan besarnya begitu. Akibat pembukaan lahan di GeoDipa, kemudian para petani liar baik yang besar maupun kecil yang merusak hutan dan menggantinya menjadi tanaman sayuran," terang Ismawanto.

"Karena setiap musim hujan ya pasti banjir bandang seperti ini karena di atas kan sudah tidak ada tangkapan air lagi, hutannya sudah rusak," lanjutnya.

Ismawanto pun meminta pemerintah dan pihak terkait lainnya tidak berpangku tangan melihat kondisi ini.

Baca Juga: Prediksi Cinta Cancer, Leo dan Virgo Hari Ini, Bersikaplah Terbuka untuk Mengambil Risiko

"Kami mohon pemerintah yang lebih atas turun tangan melihat langsung. Mohon juga perusak lingkungan itu ditindak, termasuk para petani liar baik yang berskala besar maupun kecil," harap Ismawanto.

Jika tak ditindaklanjuti, Ismawanto takut dampaknya paling mengerikan selain akan semakin rusaknya lingkungan juga bisa menyebabkan korban jiwa dan kerugian materil.

Infrastruktur permukiman sekitar aliran sungai juga terkena dampaknya dan tinggal menunggu waktu saja kemungkinan pondasi rumah beberapa warga juga akan terkikis dan terancam tersapu derasnya air di lain waktu jika tak ada tindak lanjut dari pihak terkait.

Baca Juga: Jadwal Acara TV RCTI, Selasa, 7 Juni 2022: Aku Jatuh Cinta, Aku Bukan Wanita Pilihan, Ikatan Cinta

"Saat ini pun juga sudah ada beberapa retakan di halam rumah warga," tandas Kepala Desa Tenjolaya, Ismawanto Somantri.***

Editor: Agung Prasetya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah