Network
JURNAL SOREANG - Rabu, 23 Februari 2022, Diskominfo Kabupaten Bandung mengunggah Bupati Bandung Dadang Supriatna makan siang di warteg lewat akun Instagramnya.
Merakyat, Bupati Bandung Dadang Supriatna makan siang bersama warga di Pasar Ciwidey.
Demikian tulisan yang diunggahnya dengan huruf kapital semua.
Baca Juga: Rebo Nyunda: Mengenal Gagasan Masyarakat Sunda Silih Asah, Silih Asuh, dan Silih Asih
Tulisan tersebut memang benar, karena demikian yang terjadi seperti ditunjukkan melalui video unggahannya.
Dalam video itu, tampak Bupati Bandung Dadang Supriatna sedang makan siang bersama warga.
Di warteg, Bupati Bandung Dadang Supriatna melakukan swalayan seperti di sebuah acara parasmanan.
Baca Juga: Dua Affiliator Binary Option Ini Tak Terlihat Aktivitasnya, ke Mana? Cek Faktanya Berikut
Selain nasi, entah hidangan apa saja yang dipilih Bupati Bandung Dadang Supriatna sebagai menu makan siangnya.
Yang paling terlihat disukai Bupati Bandung Dadang Supriatna adalah kurupuk bodas (kerupuk putih), sesuai dengan pakaiannya berwarna putih.
Bupati Bandung Dadang Supriatna terlihat ponyo menikmati hidangan warteg yang biasa diburu masyarakat menengah ke bawah.
Baca Juga: Beckham Putra Nugraha Dapat Penghargaan Pemain Muda Terbaik Pekan ke 26
Pada waktu makan, orang nomor satu di Kabupaten Bandung itu tidak menggunakan sendok dan garpu, alias langsung pakai tangan.
Momen makan siang yang dilakukan Bupati Bandung Dadang Supriatna itu terjadi di sela-sela kunjungan Operasi Pasar Murah (OPM) di Pasar Ciwidey, Kabupaten Bandung.
"Makan siang mah di mana wé, di warteg gé jadi," kata Bupati Bandung Dadang Supriatna dikutip Jurnal Soreang dari Instagram @dikominfobdgkab, Rabu 23 Februari 2022.
Baca Juga: Lahir di Tanggal Cantik, Ini Zodiak Hingga Shio Anak Dimas Anggara dan Nadine Chandrawinata
OPM di Pasar Ciwidey, Kabupaten Bandung, yang dilakukan Bupati Bandung Dadang Supriatna itu, terkait dengan masalah minyak goreng.
Namun, ternyata, unggahan tentang Bupati Bandung Dadang Supriatna yang disebutkan merakyat itu mengundang kritikan dari netizen.
"Biar naon min ditulis 'merakyat'?" kata khmkurniaa.
"Hapunten pisan, masukan ieu mah sbg warga kabupaten...jaman kiwari tos teu usum script writing sapertos baliho. Rakyat langkung cerdas. Saena dibahasakeun deui langkung elegan. Nu tadina hoyong ngangkat citra...eh...malah tiasa janten 'bumerang' ka Pa @dadangsupriatna," tutur embil_embul.
"tulisan merakyat dengan 3 tanda seru," kekekekemon.
"Merakyat émang di ukur ku dahar di warteg? Duh aing mah," kata jaja_kaaaa.
Baca Juga: Jarang Diketahui! Ternyata Indonesia Memiliki Fakta Menarik di Ajang Piala Dunia, Apa Sajakah Itu?
"Yang berhak menilai seorang Pejabat Publik 'MERAKYAT' itu ya rakyat...bukan institusi dari pemerintahan itu sendiri... Ini akun diskominfo atau Akun Politik ?! tolong adminya ditegur Pa Bupati @dadangsupriatna," saferinrizky17. ***
