Hikmah dan Pelajaran Ketika Muhammad Bertahanuts di Gua Hira, Berikut Ini Penjelasannya!

- 12 Februari 2022, 08:42 WIB
Gua Hira, adalah tempat wahyu pertama di turunkan, dan tempat ini sekaligus tempat dimana Muhammad Bertahanuts
Gua Hira, adalah tempat wahyu pertama di turunkan, dan tempat ini sekaligus tempat dimana Muhammad Bertahanuts /Tangkap Layar Instagram @mariamansor_rm

JURNAL SOREANG - Di dalam sejarah peradaban Islam disebutkan bahwa jauh sebelum Nabi Muhammad diangkat sebagai Nabi dan Rasul.

Beliau banyak menghabiskan waktu beliau dengan menyendiri di puncak Jabal Nur, tepatnya di Gua Hira' Untuk merenungkan dan menemukan sebuah keyakinan yang bersifat Spiritual Hypnosis.

Inilah masa pencarian jati diri beliau sekaligus cara beliau untuk menghindari kerusakan moral yang menjamur pada masyarakat Makkah.

Baca Juga: Manjakan Mata Memandangi Sungai Rhein, Sambil Menikmati Koelsch Bir Lokal yang Populer Di Cologne

Di gua inilah beliau melakukan perenungan yang mendalam akan hakikat dari kehidupan yang telah maupun yang akan beliau jalani.

Di tempat inilah Nabi menemukan pemikiran-pemikiran yang jernih yang pada akhirnya mengantarkan beliau pada manusia yang paling mulia sepanjang masa.

Pelajaran yang dapat kita petik dari sejarah di atas adalah mutlak diperlukan sebuah langkah bagi setiap diri, agar meluangkan waktu barang sejenak untuk merenung dan berpikir.

Salah satunya adalah dengan melihat ke dalam diri kita terlebih dahulu, agar kita mampu menyadari siapa Sang Pencipta dan hakikat dari penciptaan kita.

Baca Juga: Jadwal Waktu Shalat untuk Surabaya dan Sekitarnya, Sabtu 12 Februari 2022

Munculnya Nilai Spiritual Dasar, Dominasi subconscious dalam diri juga akan memunculkan nilai-nilai Spiritual Dahsyat yang paling dasar yaitu kesabaran.

Kesabaran akan menolong kita menghadapi berbagai masalah dan menghindarkan kita dari stress, depresi, maupun penyakit penyakit mental lainnya.

Bahkan lebih dari itu, dia sebenarnya bisa menjadi solusi bagi kasus-kasus besar yang saat ini marak terjadi.

Orang tidak akan membunuh, merampok, menganiaya orang lain jika mereka memiliki kesabaran dalam perilaku mereka, termasuk korupsi sekalipun.

Baca Juga: Tes Pertama di Sirkuit Mandalika, Marc Marquez Langsung Menyukai Beberapa Hal Ini, Apa Saja Itu?

Masalahnya adalah ketidaksabaran pelakunya dalam menyikapi kehidupan, keinginan duniawi, dan harapannya dengan realitas yang terjadi sebenarnya.

Demikian juga banyak peluang kesuksesan yang terlepas dari genggaman kita karena tidak adanya kesabaran dalam menghadapi proses yang terjadi.

Dalam kondisi seperti ini, saatnya melakukan upaya membentengi diri dengan menghadirkan Alloh SWT, setiap saat.

Allah berfirman, "Dan mintalah pertolongan kepada Allah dengan sabar dan shalat. Dan Sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyuk." (al-Baqarah: 45).

Baca Juga: Jadwal Waktu Shalat untuk Semarang dan Sekitarnya, Sabtu 12 Februari 2022

Akan tetapi ada prasayarat mutlak bagi siapapun yang ingin mendapat hasil yang maksimal dalam shalatnya, yaitu harus dibarengi dengan keselarasan antara hati, lisan, dan pikiran kita atau yang disebut dengan khusyuk.

Khusyuk dapat kita raih dalam shalat asalkan kita mampu menciptakan imajinasi yang baik yang mengakibatkan munculnya dorongan emosi kita untuk lebih dekat kepadaNya.***

Editor: Rustandi

Sumber: Buku Dasyatnya Spiritual Hypnosis


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah