Selain itu, banjir pun telah merusak pemukiman warga dimana atap bangunan rumahnya banyak yang ambrol, bahkan ada yang sudah rata dengan tanah, saking seringnya terendam banjir.
Baca Juga: Berikut 4 Hal Aneh yang Hanya Terjadi di Turki, Tidak di Brunei Darussalam dan Indonesia, Apa Saja?
Tercatat di Desa Bojong Asih sedikitnya ratusan rumah warga yang rusak akibat banjir, 30 rumah diantaranya mengalami rusak parah dan masih berpenghuni.
Kerusakan pada rumah warga meliputi atap yang ambrol, kusen jendela yang mulai retak dan rapuh serta dinding rumah yang lapuk dan berjamur.
Warga yang masih bertahan pun hanya bisa pasrah, kendati kondisi rumah yang dihuninya sudah mulai rusak.
Baca Juga: Ingin kerja di Brunei Darussalam? 3 Hal Bisa Bikin Hati Sengsara di Negeri Sultan Hassanal Bolkiah
"Ya mau gimana lagi, karena gak punya modal untuk diperbaiki, dengan terpaksa dibiarin," kata Apet Juhara (50) warga Kampung Bojong Asih.
Atas kondisi itu pun, tak jarang mereka harus mengungsi ke tempat pengungsian sementara.
Aktivis lingkungan Munding Dongkol, Yadi Acim mengakui, telah meminta kepada pemerintah agar dilakukan rehab rutilahu untuk rumah warga yang rusak akibat banjir, namun hal itu hingga saat ini belum dilakukan.
Baca Juga: Wajib Tahu! 2 Hal Ini, Bisa Bikin Hati Sengsara Ketika Kerja di Brunei Darussalam