Pemkab Bandung Bentuk Desa Tangguh Bencana dan Adakan Sekolah Sungai, Ini Penjelasannya

- 16 Juni 2021, 03:35 WIB
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Bandung, Akhmad Djohara./Yusup Supriatna/Jurnal Soreang/
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Bandung, Akhmad Djohara./Yusup Supriatna/Jurnal Soreang/ /

JURNAL SOREANG-Guna melakukan analisa, seberapa besar tingkat potensi bencana yang ada di wilayah, Pemkab  Bandung membentuk Destana (Desa Tangguh Bencana).

Selain itu, dikukuhkan juga forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) dan serangkaian pelatihan untuk para relawan di antaranya sekolah sungai.

Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Kabupaten Bandung, Akhmad Djohara menjelaskan, dalam launching BEDAS 96 itu dilakukan
pembentukan Destana, Pengukuhan FPRB dan serangkaian pelatihan yang dilakukan secara bertahap.

Baca Juga: Launching BEDAS 96, Bupati: Setiap Desa di Kabupaten Bandung Harus Sanggup Lakukan Mitigasi Bencana

"Hari ini kita pembukaan, selanjutnya pembinaan dan pelatihan yang dilaksanakan di Desa Panenjoan Cicalengka, berlanjut nanti Desa Citaman Nagreg dan Desa Nanjungmekar Rancaekek," ungkap Kang Adjo sapaan akrabnya, usai mendampingi Bupati Bandung launching BEDAS 96 di Kecamatan Cikancung, Kabupaten Bandung, Selasa, 15 Juni 2021.

Kang Adjo menuturkan, untuk pembentukan Destana dilaksanakan selama 3 hari pelatihan dan 1 hari simulasi.

Selanjutnya tambah Kang Adjo, kemudian ditindaklanjuti dengan pembentukan FPRB di tingkat desa.

"Serangkaian kegiatan lainnya yakni sekolah sungai akan dilakukan selama 3 hari, yang mana 1 hari diisi dengan kegiatan susur sungai," papar Kang Adjo.

Baca Juga: Program Hotel Sebagai Tempat Isolasi Bisa Terancam, PHRI Setuju Hentikan Layanan, Ini Masalahnya

Halaman:

Editor: Sarnapi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x