Terutama, kata kang DS, yang berbatasan dengan kabupaten kota lain dan jauh dari wilayah perkotaan. Seperti Nagreg, Kertasari, Pacet, Pangalengan, Rancabali dan Cimenyan.
Kang DS menambahakan, dalam program OPM tersebut, masyarakat hanya membayar setengah dari harga normal.
"Untuk harga per paket, biasanya dipatok harga Rp146.500. Namun warga hanya membayar sebesar Rp73.500, sisanya disubsidi Pemkab," akunya.
Baca Juga: Ceramah Singkat KH. Zainuddin MZ: Rakyat Indonesia Sudah Kenyang dengan Ujian
Sementara itu, Asisten Perekonomian dan Pembangunan (Ekbang) yang juga Plt Disperindag Kabupaten Bandung, Marlan mengatakan, ketersediaan kebutuhan pokok masyarakat (kepokmas) selama bulan suci dan menjelang lebaran sudah dikoordinasikan dengan Bulog dan pihak lainnya.
“Kita terus pantau ketersediaan dan harganya di pasaran, yang biasanya saat lebaran itu harga melonjak," katanya.
Dengan digelarnya OPM tersebut, diharapkan bisa membantu ketersediaan dan mengantisipasi lonjakan harga saat Idul Fitri.
"Dengan adanya pemantauan dan OPM, itu biasanya ketersediaan pangan dan harganya lebih stabil,” tegas Marlan.***