Banyak Kisah Mengharukan di Ruang Pelayanan BAZNAS Kabupaten Bandung

- 18 Januari 2021, 16:39 WIB
Warga Baleendah asal Kebumen, PrimTur, yang dapat bantuan dari BAZNAS Kabupaten Bandung.*
Warga Baleendah asal Kebumen, PrimTur, yang dapat bantuan dari BAZNAS Kabupaten Bandung.* /SARNAPI/

JURNAL SOREANG- Kantor Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kabupaten Bandung ibarat bersembunyi. Kantor yang terletak di Jln. Terusan Alfathu, Soreang, itu terhalang Gedung Ormas Islam dan kini ditambah dengan Gedung Sentra Layanan Rujukan Terpadu (SLRT) Dinsos Kabupaten Bandung yang baru saja diresmikan Bupati Bandung, Dadang M. Naser, Senin, 18 Januari 2021.

Dengan kondisi gedung BAZNAS Kabupaten Bandung yang hanya satu lantai, sedangkan Gedung Ormas Islam dan Gedung SLRT masing-masing dua lantai sehingga BAZNAS tak terlihat dari jalan raya.

Namun, jangan disangka gedung BAZNAS tidak ramai. Tiap hari banyak warga yang datang ke kantor BAZNAS Kabupaten Bandung untuk memohon bantuan mulai dari beasiswa, kesehatan, rumah tak layak huni, bantuan modal, dan lain-lain.
Demikian pula ketika tak sedikit warga yang datang memohon bantuan dengan surat pengantar dari SLRT Dinsos Kabupaten Bandung.

Baca Juga: Korban Gempa Sulbar Bertambah, BNPB Mencatat 19.435 Orang Berada Dipengungsian

"Bahkan gak sedikit pula warga yang datang sekadar untuk memohon bantuan transportasi agar bisa kembali ke kampung halaman," kata bagian penyaluran bantuan BAZNAS Kabupaten Bandung, Ustaz Alit Nur Hayat.

Untuk urusan bantuan transportasi ini memang BAZNAS harus selektif karena ada saja warga yang memanfaatkan masalah ini.

"Kita lihat juga identitas kependudukan termasuk juga catatan kedatangan ke BAZNAS. Biasanya ada warga yang sudah datang lalu rutin datang tiap bulan sehingga kita tolak dengan halus," katanya.

Baca Juga: Tingkatkan Gizi Warga dan Balita, BAZNAS dan PMI Kabupaten Bandung Salurkan Bantuan dari Perusahaan

Untuk permohonan bantuan kepada BAZNAS Kabupaten Bandung ini sudah menjadi tumpuan warga sehingga puluhan warga datang ke ruang pelayanan. Seperti yang dilakukan warga Baleendah, Primatur Ramdani, yang tak punya ongkos pulang ke kampung halaman ke Kebumen, Jawa Tengah.

"Karena pandemi sehingga saya diberhentikan dari pabrik tekstil di daerah Dayeuhkolot. Akhirnya saya kerja serabutan termasuk gojek dengan pinjam akun dan sepeda motor milik teman," ujarnya.

Karena sepeda motor milik temannya dijual sehingga Primatur akhirnya tak bisa ngojek lagi. "Saya kerja apa saja pak asal bisa makan karena saya sudah punya istri dan seorang," ujarnya di ruang pelayanan BAZNAS Kabupaten Bandung.
Namun, bukan perkara mudah mendapatkan kerja sehingga akhirnya Primatur memulangkan anak dan istrinya ke Kebumen.

Baca Juga: BAZNAS, Ormas Sundawani dan Artis Dangdut Bahu -Membahu Bedah Rumah Tak Layak Huni

"Saya pilih masih di Baleendah dengan ngontrak kamar, tapi akhirnya tak bisa membayar kontrakan sehingga ingin pulang saja ke kampung halaman," katanya.

Soal datang ke BAZNAS, Primatur mengatakan ada temannya yang menyarankan datang ke BAZNAS Kabupaten Bandung sekadar dapat uang ongkos pulang ke kampung.

"Alhamdulillah saya dapat bantuan minimal buat bayar tiket bus dan makan di jalan. Matur nuwun sanget ya," katanya dengan logat ngapak Kebumen.***

Editor: Sarnapi


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah