JURNAL SOREANG - Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kabupaten Bandung menggelar sosialisasi penempatan calon Pekerja Migran Indonesia (PMI).
Dalam kegiatan ini, Disnaker menggandeng sejumlah pihak yang tergabung dalam grup Visi Inohong Bandung (VIB).
Acara yang digelar di Kecamatan Cangkuang, Kabupaten Bandung, tersebut dihadiri dari berbagai kalangan seperti akademisi, media, ormas, dan tokoh masyarakat.
Baca Juga: Hasil Skor Timnas U-17 Indonesia vs Korea Selatan: Tim Merah Putih Kalah Tipis 0-1
Dalam acara ini, turut hadir Kepala BP3MI Jawa Barat Kombes Polisi Mulia Nugraha, Kepala Disnaker Kabupaten Bandung Uu Rukmana, Unit PPA Polresta Bandung IPTU Asep Saefudin, dan pendiri VIB Aef S. Abdullah.
Kepala Disnaker Kabupaten Bandung Uu Rukmana menuturkan, digelarnya sosialisasi ini bertujuan agar perwakilan-perwakilan perusahaan Penempatan Pekerja Migran Indonesia (P3MI) yang ada di wilayah Kabupaten Bandung memperoleh informasi yang benar dan tepat tentang prosedur dan mekanisme menjadi PMI.
Selain itu, lanjut Rukmana, digelarnya sosialisasi ini supaya masyarakat mengetahui apabila mau bekerja ke luar negeri, maka harus memiliki dokumen resmi.
Baca Juga: Cek 20 Kota Paling Kotor Udaranya di Dunia, Jakarta Masih Masuk 10 Besar?
Dijelaskannya, bagi calon PMI yang tidak berdokumen resmi, perlindungan yang diperoleh sangat sedikit dan mempunyai posisi tawar yang sangat rendah dalam hal penerimaan gaji atau upah, serta sering menjadi korban perdagangan orang.
“Cara terbaik untuk menghindari risiko ini adalah dengan perencanaan yang matang, mendapatkan pekerjaan melalui perusahaan P3MI yang resmi, dan mempersiapkan dokumen yang legal,” tegas Rukmana dalam keterangannya usai kegiatan, Rabu 30 Agustus 2023.
Ia berharap, dengan digelarnya sosialisasi ini, masyarakat terhindar dari praktik percaloan dan modus penipuan yang sering menimpa calon PMI.
Baca Juga: Lengkap! Jadwal Tayang Seluruh Episode Drama Korea Twinkling Watermelon, Rilis 25 September 2023
“Saya berharap, masyarakat memahami bagaimana menjadi PMI yang benar karena sebagian masyarakat diduga lebih percaya kepada sponsor,” imbuhnya.
Pada kesempatan yang sama, pendiri VIB Aef S. Abdullah mengatakan, masalah PMI bukan merupakan tanggung jawab satu pihak saja, melainkan tanggung jawab bersama.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Bandung dan Balai Perlindungan dan Penempatan Pekerja Migran Indonesia yang telah menyelenggarakan acara ini. Semoga kita semakin peduli dengan kasus yang dialami oleh PMI kita,” tuturnya.
Baca Juga: Setelah Lebih dari Satu Pekan WFH, Ada peningkatan Kualitas Udara di Jakarta? Cek Indeksnya
Ia juga mengajak semua pihak terkait untuk bersinergi melindungi PMI selaku pahlawan devisa.
“Mereka harus diberikan keamanan agar terhindar dari hukuman di negara penempatan,” ujar Aef S. Abdullah.***
Ikuti terus dan share informasi Anda di media sosial Google News Jurnal Soreang, FB Page Jurnal Soreang, YouTube Jurnal Soreang, Instagram @jurnal.soreang dan TikTok @jurnalsoreang